![]() |
Info Banjir |
Jakarta pada musim hujan begini,
ada yang saya rindukan..
Biasanya hari-hari ini tv saya
penuh dengan laporan reporter bahwa Jakarta sedang banjir besar. Perahu2 karet
bertebaran sedang mengangkut pengungsi dan rumah2 tenggelam tinggal atapnya
saja.
Ditambah laporan reporter tv yang
membuat ukuran banjir sendiri dengan kata "sepaha" dan
"sedada". Ada rasa miris, kasihan dibumbui kelucuan ketika melihat
berita Jakarta banjir waktu itu.
Tapi itu Jakarta sebelum 2014...
Jakarta sekarang sudah bisa
dibilang bebas banjir. Kata plt Gubernur Sumarsono, "Banjir di Jakarta
sudah berkurang lebih dari 80 persen. Kalaupun masih ada 80 titik yang belum
bebas banjir, disana hanya ada genangan air yang cepat surut kalau hujan
besar.."
Kenapa bisa begitu ?
Karena memang Jokowi dan Ahok
bersungguh2 mengatasi masalah Jakarta yang sudah bertahun2 di pelihara. Apalagi
ketika Jokowi menjadi Presiden, koordinasi Ahok dengan pusat menjadi lebih
mudah.
Teringat janji Jokowi dulu.
"Kalau saya jadi Presiden, saya lebih mudah mengatasi banjir
Jakarta.." Dan terbukti sudah..
Cara efektif yang tidak pernah
dilakukan oleh Gubernur2 Jakarta sebelumnya uang lebih suka memelihara suara
daripada mengatasi masalah Jakarta, adalah membebaskan sungai2 dari pemukiman
liar yang membuat aliran sungai menyempit.
13 sungai yang mengaliri Jakarta
diperlebar dengan cara merelokasi penghuni liar. Yang dulunya lebarnya hanya 5
meter, dikembalikan menjadi 30 meter. Jadi terbukti memang itu cara terbaik,
bukan malah mengada2 dengan membuat "pemukiman apung" atau hanya
mengecat warna warni supaya pemukiman tidak terlihat kumuh.
Jokowi dan Ahok mampu melihat
akar masalah sebenarnya dan memperbaikinya. Mereka bisa saja seperti
Gubernur2 sebelumnya yang main aman dan lebih suka bergincu tebal yang penting
tetap di jabatan. Tapi apa yang mereka lakukan, terbukti menyelamatkan situasi
Jakarta sekarang ini - terutama pada musim hujan lebat saat ini.
Kerja keras mereka -meski banyak
ditentang karena dituding tidak berpihak kepada masyarakat kecil- terbukti
menyelamatkan Jakarta. Lahan2 di samping sungai dikembalikan fungsinya sebagai
lahan hijau dan diperindah dengan menjadikannya taman2 kota.
Kalau anda mau sedikit jujur pada
diri sendiri saja - anda akan memberikan secangkir kopi pada mereka berdua.
Kalau mau jujur loh.
Dan yang paling bahagia pasti
reporter2 media, karena mereka sekarang sudah tidak lagi dipaksa melaporkan
situasi banjir yang sepaha dan sedada itu. Mungkin kalau pun mereka mau
melaporkan, bahasanya dah beda.. "Banjir tinggal sejempol kaki si udin
saja.." Jempol si udin memang sebesar pisang raja..
Seharusnya disaat hujan besar
seperti ini, kita tidak lupa dengan kata yang sangat fenomenal, "Nikmat
mana yang kamu dustakan?". Seruput, teman?