![]() |
Anies Baswedan |
Dari semua paslon, saya sebenarnya
ingin kang Anies yang menang. Karena kalau doi menang, saya bisa melihat
bagaimana ia mengeksekusi semua teori dan konsepnya yang aduhai.
Sebenarnya bener kata Ahok, kang
Anies ini lebih bagus jadi dosen. Teori bolehlah, tapi praktek bisa jauh api
dari panggang. Seperti saya bilang, seandainya dosen saya kang Anies, saya bisa
ngorok di bangku belakang atau lebih baik baca Enny Arrow aja sama teman-teman.
Membangun kota keras seperti
Jakarta itu tidak bisa sibuk pada tataran konsep, karena manusianya -terutama
di jajaran PNS- sudah rusak semua. Mereka sudah kacau cara berfikirnya,
menganggap dirinya raja dan rakyat adalah pelayannya.
Kang Anies bilang harus
dirangkul, jangan dipukul. Orang sudah rusak cara berfikirnya untuk dirangkul
bukan lagi obat mujarab, karena mereka sudah tidak sadar bahwa perbuatan mereka
salah. Karena itu harus diterapkan reward and punishment yang keras.
Motivasi gak ada dalam pikiran
mereka, yang ada uang uang dan uang. Lihat saja, berapa yang terpaksa harus
dipecat Ahok karena sulit diperbaiki. Sebagian malah sudah masuk penjara karena
korupsi.
Mungkin itulah sebabnya kang
Anies dipecat Jokowi. Awalnya pakde kagum dengan teorinya, tapi kok prakteknya
gak sebagus apa yang dikatakan. Sibuk merangkul eh malah digunakan untuk mencari
suara..
Seandainya terpilih, saya pengen
tahu bagaimana doi bisa menghentikan proyek reklamasi yang aturannya sudah
sejak masa Soeharto berkuasa? Masak duduk bersama terus.. ambeien, pak...
Paling akhirnya nyerah dan
berkata, "Kita lanjutkan saja program bagus ini untuk warga Jakarta bla
bla.."
Lemahnya kang Anies juga bisa
terlihat ketika ia berusaha kompromi dengan banyak pihak. Lihat saja cara ia
merapat ke FPI dengan berkata. "Saya bukan Syiah..".
Ini indikasi kuat bahwa ia akan
terus bekerjasama dengan ormas garis keras dan sulit melarang mereka melakukan
perbuatan radikal. Kebayang nanti puasa, ada penggerebekan warung dan kang
Anies hanya muncul di media, "Semua saya rangkul, ya.. saya rangkul.."
Oh, maaf di belakang kang Anies
ada PKS-nya, jadi pantaslah...
Kalau soal konsep, tinggal bayar
saja ahlinya. Pemimpin itu bukan hanya kuat konsep, tapi ia harus mampu menjadi
eksekutor juga. Pemimpin itu bukan hanya mampu memberi nasihat, tapi ia juga
mampu meletakkan sesuatu ditempatnya. Salah ya salah, benar ya benar..
Semoga kang Anies yang menang.
Bisa2 di balai kota penuh tulisan motivasi, tapi di belakang meja para tikus
terus beraksi. Seruput lagi ah, kopi tinggal
satu saset lagi.