![]() |
Permainan Catur Jokowi |
Jadi gini ceritanya. Pakde itu
udah tahu bahwa tekanan ke dia akan sangat keras ketika sulur-sulur mafia di
Indonesia diputus.
Maka ia pasang pak Tito sebagai
benteng untuk menahan gelombang tekanan ke dirinya. Dan ini langkah yang sangat
tepat. Bahasa sundanya, "De rait men in de rait taim en de rait
ples.." Ngerti ora, son?
Dan benar, tekanan dimulai dengan
gelombang pertama di 411. Pakde tidak langsung memukul lawan, tapi membuka
pertahanan. "Silahkan demo sebesar apapun, ntar dilarang kowe
ngamuk..". Yang penting aman, itu kuncinya..
Lawan kemudian menggelar demo
besar, padahal pertahanan yang dibuka pakde itu sebenarnya jebakan cinta..
Demo 411 itu adalah bukti terang
dari rapat-rapat gelap yang selama ini terekam diam-diam, dan juga memancing
bukti aliran dana keluar..
Nah, berdasar bukti rekaman dan
demo yang terjadi hasil rapat gelap itu, para pion dicokoklah dari tempatnya
masing-masing. Di interogasi dengan tudingan makar, mereka tidak ada yang bisa
membantah, wong bukti rekaman ada.
Ada kabar, salah seorang pion yang
kepalanya botak bahkan nangis-nangis dan akhirnya bernyanyi..
"Menangislah, jika harus menangis, karena kita semua manusiaaa..."
Nah, tangisan dengan nyanyian ini
menuju pada satu pion penting, yang memegang aliran dana, wanita yang menjadi
ketua Yayasan Keluarga Cemara. Kita sebut dia tante Sonja.
Ketahuan deh, aliran dananya dari
siapa menuju kesiapa.
Ohya, Yayasan Keluarga Cemara itu
dewan pembinanya adalah mantan panglima pasukan bumi bulat yang pindah ke bumi
datar, bernama Johan..
Gadget tante Sonja pun dioprek
untuk melihat dalamnya, ada pembicaraan apa kepada siapa. Oprekan hasil
pembicaraan itu mengejutkan. Disana ada kuda, ada kadal, ada biawak, ada
kambingnya juga.. Macam2lah..
Hasil oprekan kemudian dijadikan
"senjata" menjelang demo besar ke dua, yaitu 212. "Lu boleh demo, tapi lu
jamin aman ya, soalnya pakde akan datang ke acara. Dan jam 13 bubar, kalo gak
gua buka nih isi percakapan...". Kodenya, kandang kambing.. Entah kenapa
bunyi kodenya begitu..
Oke, si kandang kambing pun
berjanji. Seperti kita tahu, demo 212 akhirnya aman dan lancar...
Tapi penyelidikan berjalan terus.
Ke siapanya udah tahu, sekarang darimana sumber aliran dananya...
Dan karena sudah mulai
mengerucut, tiba2 ada yang panik keras dan akan men-somasi tante Sonja.
"Keluarga cemara merasa namanya dipakai untuk kegiatan yang tidak2.."
Kata salah seorang dari keluarga cemara. Sebut saja namanya Fredy, yang dikenal
dengan kode bidadari 1.
Aneh juga, padahal tante Sonja
atas nama Yayasan Keluarga Cemara sempat buat aksi sosial kemana2 dan tidak ada
protes. Kenapa baru sekarang ya protesnya?
Situasi ini membuktikan memang
ada ikatan antara keluarga cemara dan keluarga ciracas, sesuai dengan alur yang
pernah beredar.
Mereka memang punya kepentingan
yang sama, sejak Pentol sumber makanan mereka dipotong habis pakde. Gimana gak
ngamuk, di Pentol mereka panen mulu sampe mereka pernah mengumpulkan uang total
ratusan triliun rupiah..
Nah, bagaimana nasib kandang
kambing dan keluarga ciracas? Entar aja ya, kapan2 ceritanya.. dah ngantuk
nih.. gada kopi ma rokok jg tinggal sebatang.. Bye.. with LOBE..