![]() |
Jokowi Bersarung |
Sarung dalam sejarahnya berasal
dari Yaman.
Disana sarung biasa disebut
futah. Sekarang di Yaman, sarung identik dengan perlawanan masyarakat melawan
kezoliman negara Saudi yang terus memborbardir mereka.
Di Indonesia pun sarung pernah
menjadi simbol perlawanan melawan penjajah. Sarung adalah simbol para santri
yang tidak ingin budaya Indonesia tergerus oleh budaya yang dibawa barat dimana
kaum nasionalis abangan sudah meninggalkan sarung.
Sarung adalah simbol perlawanan
yang tetap dijaga oleh KH Abdul Wahab Chasbullah, seorang tokoh sentral di
Nahdhatul Ulama (NU). Ada satu cerita, ketika beliau diundang Presiden Soekarno
ke istana. Syarat undangan adalah harus pakai jas. KH Abdul Wahab pun tetap
datang ke istana, dengan atasan jas tapi bawahannya sarungan.
Jadi kita semua harus paham,
budaya kita sejak masa perlawanan itu sarung, bukan daster. Dan pakde kembali mengangkat
harkat dan martabat sarung di negara ini. Sekaligus menaikkan kembali harkat
dan martabat kita sebagai bangsa Indonesia di mata dunia Internasional.
Kopi, pakde?