![]() |
Akhlak Nabi |
Temanku yang baik, pahamkan ini. Bela
Islam itu adalah dengan mempertontonkan akhlak yang bagus di depan non muslim,
karena Nabi Muhammad SAW turun untuk memperbaiki akhlak manusia dan dimulai
dari akhlak umatnya.
Bela Islam itu bukan menjadikan
negara yang sudah disepakati bersama sejak awal berdasar Pancasila menjadi
negara Islam, tetapi bagaimana mempertahankan negara dari serangan ideologi
asing yang ingin menghancurkan kesatuan dengan dalih agama.
Bela Islam itu bukan dengan
mempertontonkan kebanggaan terhadap agama dan golongan, tapi bagaimana seorang
muslim mampu menjadi ilmuwan yang dihargai oleh banyak orang dan karyanya bisa
membantu banyak umat manusia.
Bela Islam itu bukan dengan turun
ke jalan berteriak-teriak agama telah dinistakan, wong agama diturunkan sebagai
petunjuk umat manusia di bumi oleh Tuhan, lalu bagaimana bisa ternista?
Yang menista sebenarnya adalah
yang menganggap bahwa Tuhan mudah dinistakan
Bela Islam itu bukan dengan
mempertontonkan kebodohan seperti tidak menshalatkan jenazah yang berbeda
pilihan politik. Islam itu agung sehingga bisa memisahkan mana perkara dunia
dan mana yang akhirat, mana yang materi dan mana yang non materi.
Bela Islam itu bukan dengan sibuk
menghias diri dengan pakaian yang seolah menggambarkan keimanan. Karena Iman
hanya diketahui melalui dalamnya ilmu dan bagaimana ia tunduk membumi dan
menjadikannya berfungsi.
Yang suka berpakaian iman adalah
iblis. Iblis sangat bisa berpakaian gamis, tapi ia tidak akan pernah mampu
menyembunyikan ahlaknya yang tidak humanis..
Bela Islam itu bukan dengan sibuk
mempertontonkan bacaan Alquran yang indah dan ritual yang tidak pernah
ketinggalan. Pernahkah kamu mendengar bahwa iblis dulu dianggap malaikat oleh
bangsanya karena ketaatannya yang luar biasa pada Tuhan selama ribuan tahun,
hingga ia jatuh karena kesombongannya?
Bela Islam itu ibarat secangkir
kopi. Ia hitam dan pahit, sebuah keburukan sempurna bagi yang tidak mampu
menikmatinya secara mendalam.
Sebelum membela Islam, tanyakan
dulu benarkah anda Islam? Karena Islam itu bukan berbasiskan klaim semata.
Islam adalah usaha pencapaian menuju ketundukan total kepada Tuhan dengan
mengikuti petunjuk Nabi-Nya.
Islam-mu tidak perlu dibela,
dirimu sendirilah yang membutuhkan pembelaan..
Jadi, tidak perlu mengukur
keIslamanku, teman.. karena bukan urusanmu, itu urusanku dengan Tuhan. Kamu
bukan Tuhan, Malaikat pun bukan. Mungkin saja dibandingkan aku kamu jauh lebih
bajingan, hanya kamu tidak merasakan..
"Aku hanya menyampaikan satu
ayat, brother, untuk kebaikanmu.." Begitu katamu kepadaku. Hei kamu lupa, Nabi Muhammad SAW
dikenal sebagai pribadi dengan akhlak yang agung sehingga beliau dinamakan
"Yang dipercaya", sebelum menyampaikan satu ayat kepada umat manusia.
Pertanyaanku, apakah akhlakmu
sudah cukup untuk menyampaikan satu ayat kepadaku? Atau jangan-jangan kamu yang
lebih membutuhkan penyampaianmu sendiri.
Lebih baik seruput kopi dulu dan
pastikan itu kopi sebelum kamu menyampaikannya kepadaku. Jangan-jangan itu air
comberan ,karena kamu meminum kopi hanya berdasarkan "katanya".