![]() |
Ilmu |
Apa yang saya khawatirkan terbukti
juga. Ketika saya menulis surat
"Nasehat untuk adek Afi", saya sebenarnya sudah khawatir bahwa
sesuatu yang terlalu cepat mengangkasa, akan cepat pula jatuhnya.
Afi dituding plagiat
dimana-dimana dan saya masih tutup mata. Tetapi ketika beredar video dimana Afi
menirukan kata-kata Amanda Todd remaja yang bunuh diri dengan kalimat yang
persis sama, saya sungguh menyayangkannya.
Sayang sekali. Afi terlalu silau
dengan panggung megah yang disajikan kepadanya. Mentalnya tidak kuat untuk
berjalan di catwalk merah. Ia akhirnya menjadi orang yang menulis untuk
disanjung, bukan karena ia memang ingin menulis dari hatinya.
Terlalu hijau, mungkin itu
jawabnya. Mungkin jika saya seusia Afi saya
akan mengalami nasib yang sama. Pada usia yang belum matang, diundang kemana-mana
mulai dari jadi pembicara di universitas, di stasiun televisi bahkan sampai
diundang Presiden Jokowi. Jelas jiwa saya akan labil karena belum pernah
ditempa oleh berbagai ujian untuk menguatkan mental.
Itu sama seperti ketika kita yang
biasa hidup susah, tiba-tiba diberikan rezeki yang luar biasa gedenya tanpa
kerja keras. Bukannya menjadi lebih baik, kita menjadi orang yang 'aneh' karena
begitu banyaknya sanjungan dan muncul teman2 munafik yang suka pada kita hanya
karena melihat harta saja.
Apakah Afi salah?
Tidak seluruhnya.
Kesalahan terbesar ada pada
orang-orang dewasa yang kagetan. Melihat ada sesuatu yang bisa dijual,
dijuallah. Media membutuhkan rating untuk mengangkat citranya dan harus ada
sosok yang 'kontroversial' yang diangkat bukan untuk kepentingan orang banyak,
tetapi untuk kepentingan media itu sendiri...
Dan banyak pula yang memakan
umpan besar itu dengan segala bentuk pemujaan berlebihan. Saya selalu bilang pada anak
saya, "Jadilah sesuatu yang terbentuk dengan proses alam, bukan karena
karbitan. Karena proses alam itu natural dan tidak meninggalkan kesia-siaan.
Kalau kamu besar karena menghalalkan segala cara, maka akan tampak bahwa kamu
itu sebenarnya mentah hanya pura-pura matang saja.."
Tidak ada yang instan dalam
segala hal, karena ketika hasil dijadikan rujukan, maka sesungguhnya kita
adalah orang miskin yang tidak kelihatan. Proses itulah kekayaan sebenarnya,
karena proses adalah pengalaman-pengalaman yang berharga yang bisa diambil
maknanya
Untuk Afi, istirahatlah dulu dek
tidak perlu dipaksakan untuk terus bersinar, karena emas akan terlihat meski ia
ada tumpukan sampah. Berlatihlah untuk jujur dan tidak perlu mengikuti kemauan
orang.
Saran abang, Gado-gado itu sehat
karena terdiri dari banyak sayuran. Tapi proses pembuatannya lumayan rumit
daripada sekedar menyobek bungkus mie instan.
"Bang, nanti Afi di bully
kalau bang Denny nulis ini.."
"Tenang aja, di bully itu
bagian dari proses kematangan jiwa.."
Seruput dulu ya, hati-hati di
jalan..