![]() |
Maknyus |
Pemerintah mengeluarkan dana
puluhan triliun rupiah untuk mensubsidi benih dan pupuk, supaya biaya produksi
petani bisa turun.
Bahkan terkadang benih diberikan
gratis..
Dengan biaya produksi yang
ditekan, maka harga jual ke masyarakat juga tidak mahal. Inilah cara pemerintah
men-stabilkan harga pangan dalam negeri. Diharapkan petani untung dan
masyarakat juga terbantu karena harga beli yang terjangkau..
Jika skema ini berjalan baik,
negara bisa swasembada pangan..
Eh, datang PT IBU...
Tiba-tiba dia membeli semua hasil
produksi tadi dengan harga sedikit lebih tinggi dari Bulog tanpa modal produksi
apapun. Lalu mengemas dan menjual berasnya ke orang-orang kaya..
Ini namanya kurang ajar...
Petani senang karena dapat untung
sedikit lebih besar. Tapi tidak paham bahwa disitu ada pihak yang dirugikan..
Kalau pemerintah akhirnya
mencabut subsidinya dengan alasan terjadi kebocoran, kira2 siapa yang
teriak-teriak bahwa pemerintah tidak pro rakyat ?
Ya mereka-mereka yang merasa
mendapat keuntungan dari semua transaksi itu.
Yang diharapkan pemerintah adalah
program jangka panjang. Ketika akhirnya kita surplus beras, maka kita bisa
meng-ekspor ke negara lain. Jadi selain swasembada, maka kita bisa mendapat
pendapatan dari hasil penjualan beras ekspor.
Lha, apa yang harus di ekspor
kalau berasnya sudah habis duluan di borong si tengkulak tanpa modal itu dan
dijual untuk keuntungan mereka sendiri ?
Sudah gak nanam - gak modalin
orang nanam juga - tapi kalau ada panen dia yang datang duluan dan bicara bahwa
dia sinterklas yang bisa men-sejahterakan petani karena bisa membeli dengan
harga yang lebih tinggi..
Kalau di China, orang2 PT IBU itu
bukan saja di tembak mati karena mengambil keuntungan diatas program
pemerintah, tapi keluarganya juga dimiskinkan..
Partai suci nan ngacengan itu
memang pintar berdandan sebagai "orang mulia". Tapi sesungguhnya dia
menari diatas bangkai saudara2 sebangsanya..
Kalau soal sulap menyulap, pak
Jokowi seharusnya belajar dari mereka. Lha, pakde itu main sulap aja jujur,
kapan bisa pintarnyaaa?. Seruput dulu ah.