![]() |
Denny Siregar |
Saya
merasa sangat terhormat ketika pemikiran-pemikiran saya selama ini di apresiasi
oleh jajaran kepolisian RI.
Tulisan-tulisan
saya tentang “Indonesia menuju Suriah”, bagaimana penggiringan opini publik
oleh kelompok radikal, bisa sejajar dengan tindakan-tindakan lapangan oleh
Satgas Anti Teror Densus 88 dan BNPT.
Saya
berperang di dunia maya, mereka berperang di dunia nyata. Semakin tahu dalamnya
kinerja kepolisian kita yang sekarang menjadi acuan banyak negara dalam
mencegah terorisme.
Banyak
hal yang tidak tampak dari luar tentang tindakan Densus 88 dan dinas intelijen
kepolisian kita. Mengagumkan dan sangat berani. Kita masih bisa haha hihi di
medsos sekarang ini, berkat kerja cerdas dan cepat mereka.
Salah
satu buah pikiran yang menarik adalah ketika kita sepakat untuk membentuk
komunitas mahasiswa cinta NKRI.
Mahasiswa
kita ajak “berperang” dengan membentuk komunitas di kampusnya, melawan
pemikiran radikal yang berkembang di kampus mereka.
“Pertahankan
rumah kalian..” kata saya kepada seorang mahasiswa dari universitas terkenal.
Seharusnya
Badan Eksekutif Mahasiswa bisa membuat divisi komunitas cinta tanah air, yang
terkoneksi antar kampus seluruh Indonesia bekerjasama dengan Rektor dan
Dosennya. Jangan malah demo “harga cabe mahal..”, ini mahasiswa bukan emak-emak
yang sedang belanja.
Dan
apresiasi saya kepada Polda Bali dan Direktorat Kriminal Khusus yang sedang
membangun Counter Cyber Terorism, dengan melatih intelijen-intelijen muda
supaya bisa menguasai media sosial, tempat kaum micin kiloan berjibaku
membentuk opini sesuai pesanan.
“Mereka
jihad ingin mendirikan negara agama, kita jihad juga mempertahankan negara.. “
kata saya. Kita lihat siapa nanti yang mendapat kesempatan mencium bau surga,
kita atau mereka...
Bali
adalah pulau yang indah..
Toleransi
tumbuh tinggi disana, meski PR terbesar masih narkoba. Sudah seharusnya Bali
menjadi acuan dalam menerapkan pencegahan terorisme sesudah mereka dihajar bom
besar dua kali, tetapi tetap tidak meruntuhkan keberagaman mereka..
Salam
buat warga Bali yang sudah mempertontonkan kekuatan meski pernah dihajar
habis2an oleh kaum radikal. “What doesnt kill you, makes you stronger..” begitu
kata orang bijak. Yang artinya, berakit2 ke hulu... halah.
Kapan-kapan
saya ingin duduk dan kembali mendengarkan cerita menegangkan dari teman-teman
di Densus, Satgas anti Teror, BNPT, unit Cyber Crime yang pasti akan
mengasikkan jika di buat film berdasarkan kisah nyata mereka..
Seruput
dulu, Bali... Saya pasti kembali kesana.