![]() |
Padamu Negeri |
Ini gambar pemunculan pertama
saya di publik, waktu peluncuran buku perdana “Tuhan dalam secangkir kopi” awal
tahun 2016 lalu.
Orang pertama yang saya kenal di
facebook yang datang ke acara itu adalah Permadi Heddy Setya atau lebih dikenal
dengan Ustad Abu Janda al-Boliwudi.
Sejak awal saya tahu bahwa gelar
“ustad” yang dia pakai adalah gelar parodi. Yang mempercayai dia ustad beneran
adalah orang yang logika berfikirnya runtuh.
Pun Permadi jika dia paham ilmu
agama, saya yakin tidak mau dipanggil ustad. Karena itu gelar yang tanggung
jawabnya berat, meminggul amanah dari banyak umat. Dia dan saya tidak akan
pernah mampu seperti itu.
Sejak pertemuan perdana itu, kami
berteman baik meski jarang ketemu. Kami ejek-ejekan dan berkompetisi gelar
siapa yang paling sesat.
Tapi kami punya kesamaan. Kami
sama-sama cinta Indonesia, negeri ajaib dengan begitu banyak kekayaan dan
budaya.
Kami berjanji, kami akan menjaganya
sampai mati, demi anak-anak kami, yang tidak akan kami biarkan tinggal dengan
kondisi negeri yang berantakan seperti di Suriah nanti.
Sampai sekarang kami masih menjaga
janji itu dan tidak akan pernah berhenti, sampai kami tak mampu lagi menyeruput
secangkir kopi.
Salam perjuangan.