![]() |
Piala Presiden |
Ceritanya
begini..
Wasekjen
Gerindra Andre Rosiade bilang, Anies sebenarnya sejak awal sudah diinfokan
untuk mendampingi Jokowi turun menyerahkan piala pada pemenang. Tapi last
minute namanya dicoret oleh panitia.
Makanya
Anies ditahan oleh Paspampres.
Andre
yang kemaren mendampingi Anies menyayangkan sikap panitia terutama Maruarar
Sirait, sebagai Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018 kenapa mesti
terjadi seperti itu.
Saya
juga menyayangkan sikap panita yang cenderung lebay.
Entah
karena ketakutan nama Anies meroket jika ia memanfaatkan kemenangan Persija
itu, tapi jelas apa yang dilakukan panitia itu menjadi blunder. Ini jelas-jelas
menampar wajah Jokowi yang tidak tahu menahu adanya masalah itu.
Dan
Anies -harus diakui- malah mendapat simpati dengan adanya insiden yang
seharusnya tidak terjadi itu. Pendukungnya memanfaatkan sekali situasi untuk
memainkan peran sebagai korban bahwa Jokowi memperlakukan Anies tidak layak..
Seharusnya
ini tidak terjadi lagi. Terlalu kasar cara bermainnya yang membuat malah Jokowi
kehilangan poin di mata masyarakat.
Pramono
Anung dalam cuitannya kemaren pun berkomentar:
"Politik
seharusnya merangkul untuk menambah kawan, bukan terus menerus menambah musuh.
Politisi seharusnya menanam catatan diri yang baik, bukan malah mengumbar
tabiat dan sifat yang menuai kritik. Pilihannya sederhana, tapi sering dibuat
susah dan rumit sendiri. #potretkita"
Entah
ini menyindir siapa, tapi sikap Pramono Anung jelas adalah sikap tidak setuju
ketika kesalahan dibalas dengan kesalahan juga.
Dan
saya merasa, cuitan Pramono Anung ini suara dari kemarahan Jokowi karena ia
bukan pendendam apalagi membuat keputusan bodoh dengan tidak memperbolehkan
Anies mendampinginya di acara penyerahan piala.
Semoga
para politisi di samping Jokowi bisa lebih pintar dan bijaksana, bukan malah
menikamnya di belakang..
Sepakat?
Seruput
dulu jika pikiran kita sama..