![]() |
Sabu |
Pagi ini dapat kabar anak dan
menantu pedangdut ES, tertangkap karena Sabu.
Ini tangkapan menarik karena
melibatkan nama orang terkenal sesudah Fachri Albar dan Roro Fitria (saya gak
jelas ini artis apa sih wong kerjaannya cuman pamer harta).
Sabu adalah amfetamin, obat
buatan sebagai pengganti heroin yang sudah melambung harganya. Sekitar 2-3 juta
per gram.
Sabu memang awalnya untuk kaum
miskin yang gak mampu beli heroin, tapi efeknya jauh lebih merusak karena
menyerang otak.
Dalam sejarahnya, amfetamin ini
pernah digunakan oleh pemerintah Jepang supaya pilot pesawatnya berani
melakukan Kamikaze, yaitu aksi bunuh diri menabrakkan pesawatnya ke kapal induk
musuh pada saat penyerangan Pearl Harbour.
Sabu biasanya digunakan oleh para
pekerja karena efeknya memang menghilangkan rasa lapar dan lelah, sehingga
orang yang mengkonsumsi Sabu seperti "Superhero" yang terus aktif dan
sulit berhenti.
Pertanyaannya kenapa kok banyak
orang yang masih pake Sabu?
Pada awalnya biasanya adalah gaya
hidup. Pergaulan yang luas membuat orang banyak bersentuhan dengan macam2
manusia. Makanya banyak artis yang kena karena memang pergaulan mereka menjadi
luas sebab mereka terkenal.
Sesudah itu menjadi kebutuhan.
Karena Sabu biasanya memecahkan masalah mereka yang cepat lelah karena stres
dengan deadline kejar tayang. Jadi para artis biasanya adalah korban karena
mereka hanya pengguna bukan pengedar. Mereka tidak mencari uang dari penjualan
Sabu.
Nah pada saat sudah menjadi
kebutuhan inilah, para pengguna biasanya ceroboh...
Karena terdesak, mereka jadi
sembarangan membeli ke siapa saja dan meggunakannya dimana saja.
Padahal dibandingkan narkotika
seperti Ganja dan Heroin, Sabu lebih mudah dikenali karena untuk memakainya
mereka harus menggunakan alat yang biasa dinamakan Bong.
Saya harus mengakui anak saya
waktu kecil pernah kecanduan Sabu..
Setiap pagi dia selalu
"memerintah" orang tuanya untuk mencegat pengedar yang mangkal di
perempatan jalan. Dan biasanya dia minta ayam suwirnya double tambah sate usus
yang katanya terenak di dunia..
Dan karena sudah besar, saya
suruh dia beli sendiri. Sayang pengedarnya sudah tua dan sering sakit2an jadi
jarang mangkal.
Akhirnya dari kecanduan Sabu -
Sarapan Bubur - anak saya sekarang berpindah ke Sarap - Sarapan apa adanya.
Begitulah cerita ngelantur karena
di depan ada secangkir kopi dan sebatang rokok yang menggoda hati. "Bakar
jangan.. bakar jangan..".
Alhamdulillah pagi ini berhasil
tidak bakar rokok, semoga sampai siang berhasilnya..