![]() |
Anak Baju Orange |
Ketika foto anak kecil berbaju
orange korban bom Suriah tersebar diberbagai media, saya adalah sedikit orang
yang berani berteriak di status, "ITU BOHONG!"
Tapi simpati demi simpati yang
mengalir membuat saya malah diserang dengan tudingan "kurang empati",
"tidak perduli" dan segala macam hujatan yang harus saya terima
bahkan untuk membongkar kabar hoax tersebut.
Belakangan akhirnya banyak orang
menyadari bahwa itu memang fitnah yang dibangun oleh organisasi
"pura2" kemanusiaan bernama White Helmets, yang tidak lain dari
bagian pemberontak yang bertugas membangun propaganda di Suriah untuk menyerang
Presiden Suriah.
Produksi Hoax di Suriah memang
mengerikan..
Mereka dibangun dengan sangat
profesional, melibatkan banyak aktor dan sutradara benar2 ala Hollywood.
Ngerinya lagi, hoax itu diambil sebagai sumber berita oleh media sekelas CNN
dan diyakini sebagai kebenaran.
Karena sering mengamati apa yang
terjadi di Suriah, saya menjadi tidak kaget ketika itu dicopas di negeri kita..
Meskipun belum ada apa apanya
dibandingkan Suriah, produksi hoax di Indonesia sudah menuju ke arah sana.
Terbongkarnya kelompok Saracen
dan The Family MCA yang mempunyai ratusan follower yang siap menyebarkan hoax,
menunjukkan bahwa Indonesia tanpa disadari sedang dipersiapkan menuju seperti
Suriah..
Bagaimana tidak mengerikan, atas
nama "Muslim" seorang dosen wanita di Yogya membuat konten hoax
tentang bangkitnya PKI dan serangan terhadap ulama, yang dibagikan sampai 150
ribu kali. Itu baru di facebook saja, belum lagi yang beredar di grup2 seperti
whatsapp.
Bahkan seorang marbot - pengurus
masjid - bisa dengan enaknya bertingkah bahwa ia diserang saat shalat subuh di
Garut. Dan ia ternyata bohong, tetapi beritanya sudah menyebar kemana2 bahwa
ada orang gila yang hendak menyerang ulama.
Masih untung tidak ada korban
yang tidak berdosa akibat ulah si dosen dan marbot itu. Kebayang karena curiga
berlebihan, orang2 gila di sekitar bisa dibakar hidup2 oleh gerombolan histeria
atas nama Tuhan itu..
Hoax itu adalah bagian dari
fitnah, digunakan untuk mempengaruhi persepsi seseorang atau kumpulan. Dan
terbukti di Suriah, hoax bisa menjadi senjata perang yang maha dahsyat yang
merenggut nyawa ratusan ribu wanita dan anak2.
Masih banyak berkeliaran para
pembuat konten hoax yang punya kepentingan politis dibaliknya.
Dan yang lebih banyak lagi adalah
"para jari secepat cahaya" yang siap mengedarkan konten dengan
berdalih bahwa mereka ikut simpati atau ikut membantu tanpa pernah mau cek dan
ricek lagi kebenaran beritanya.
Nafsu sebagai pengunggah yang
pertama kali begitu berkobar sehingga lupa bahwa ia menjadi bagian dari senjata
yang diproduksi kelompok yang punya agenda.
Berhati-hatilah sebelum
menyebarkan sesuatu. Amati dahulu, tunggu sebentar sebelum mengambil keputusan.
Karena jika apa yang kita sebarkan bisa membunuh seseorang, kita akan menjadi
bagian dari pembunuhan.
Selamat bermedsos ria..
Ingat, bikin grup dengan nama
yang baik, semisal "Para Bapak Rindu Pelakor". Nanti kalau ketahuan
istri, tinggal rubah nama grup jadi "Astrology"..
Sseruputtt..