![]() |
Jokowi |
Pada masa puncak-puncaknya grup
Peter Pan, Ahmad Dhani ragu untuk mengeluarkan album Dewa terbaru..
"Gak bisa dilawan, sekarang
masanya Peter Pan.." Katanya. Dan melajulah Peter Pan dengan lagu-lagu
hitsnya yang memang membuat banyak musisi terpaksa mengundurkan jadwal
launching album terbaru mereka karena sulit melawan kedigdayaan Peter Pan saat
itu..
Hal yang sama terjadi pada masa
pemeritahan Jokowi..
Survey terbaru litbang Kompas
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi
meningkat mencapai puncaknya, yaitu 72 persen lebih. Padahal setahun lalu
tingkat kepuasan baru diangka 63 persen.
Meningkatnya kepuasan masyarakat
pada pemerintah, seiring dengan meningkatnya elektabilitas Jokowi yang berada
pada posisi hampir 56 persen. Sedangkan Prabowo dan kandidat lainnya
elektabilitas mereka terus turun.
Kenapa masyarakat puas terhadap
pemerintahan Jokowi?
Mudah jawabannya. Karena mereka
merasakan langsung dampak pembangunan di era pemerintahan Jokowi. Dan ini bukan
pembangunan artifisial, atau pembangunan yang hanya mengandalkan seremoni
gunting pita tapi pada akhirnya mangkrak puluhan tahun lamanya..
Masyarakat langsung merasakan
mulusnya jalan tol, megahnya bandara, beroperasinya pelabuhan dalam kerangka
tol laut dan pembangunan bendungan-bendungan besar di banyak daerah.
Dan ini memunculkan harapan baru,
bahwa pemerintahan kali ini bukan lagi pemerintahan lipstik, hanya bisa bicara
tapi gak bisa bekerja. Jokowi benar-benar bekerja..
Jokowi menaikkan standar pemimpin
pada posisi yang sangat tinggi, bahwa pemimpin itu yang dilihat adalah karyanya
bukan wajahnya saja. Jokowi juga memainkan konsep membumi, bisa bersentuhan
langsung dengan masyarakat tanpa protokoler berlebihan.
Tidak ada jarak antara pemimpin
dan yang dipimpin, ini membangun tingkat emosi di masyarakat bahwa mereka
memiliki Jokowi..
Jadi wajar saja jika tingkat
kepuasan terhadap Jokowi semakin tinggi, karena ia berhasil memenangkan emosi
masyarakat. Dan ini sulit dibendung meski ia difitnah sebagai antek China, anak
PKI, dan anti ulama.
Semakin lama masyarakat sadar -
kecuali kampret yang durhaka - bahwa semua itu hanyalah fitnah belaka dan
mereka tidak ingin menjadi bagian dari fitnah..
Sedangkan lawan politik Jokowi,
lagunya tetap itu-itu saja. Selalu berhubungan dengan isu murahan sampe kaos
murahan. Tidak kreatif dan membosankan. Mereka panik karena tidak punya
prestasi dan rekam jejak yang bisa diandalkan..
Ibarat musik Indonesia, Jokowi
adalah Peter Pan yang mengedepankan kualitas bermusik dengan syair-syair yang
menerobos jaman. Sedangkan lawan politik Jokowi adalah grup penyanyi wanita
yang hanya bermodalkan tubuh seksi, goyang hot tapi suara pas-pasan..
Tidak mudah mengalahkan Jokowi di
pilpres kali ini. Ini memang eranya. Era kepemimpinan yang bekerja dan menjadi
bagian dari rakyat. Bukan lagi pemimpin yang sibuk di belakang meja, maen
twitter dan jualan proyek triliunan..
Seperti syair lagu dangdut..
"Iwak peyek, iwak peyekk..
Iwak peyek, Nasi Jagung..
Sampe Tuek, sampe tuek..
Sampe tuek, pengen
manggung.."
Meeeelodiiiii....