![]() |
Car Free Day |
Peristiwa intimidasi saat acara
Car Free Day di bundaran HI minggu pagi, sebenarnya bukan hal yang
mengherankan..
Peristiwa seperti itu pasti akan
terjadi tinggal masalah waktu dan tempat saja. Pekikan takbir dan agenda
politik melantun seakan-akan mereka sedang jihad, padahal sedang berusaha
memenangkan salah satu paslon yang sampai sekarang belum kelihatan..
Banyak dari kita memang masih
belum dewasa dalam berpolitik. Banyak yang masih memandang bahwa "kalau
berbeda, dia musuh kita..". Dan ini jika dibiarkan akan mencapai
puncaknya, ketika emosi tidak tertahankan dan benturan fisik akan terjadi.
Banyak negara yang sudah
mengalami itu. Terbanyak di timur tengah dan afrika, dimana politik bisa
menjadi pondasi kehancuran..
Tapi sebenarnya insiden CFD tadi
malah memunculkan ide baru..
Sesuatu yang terlalu dicegah,
dipisah-pisahkan, malah akan memunculkan kotak-kotak bersekat yang menjadi
masalah baru dikemudian hari.
Saya punya usul..
Melihat energi berlebih antara
kedua pendukung yang sama-sama militan, bagaimana jika disalurkan dalam bentuk
perlombaan ? Seperti acara 17 Agustusan, tinggal dikemas saja dalam bentuk
balap karung, galah asin ataupun permainan masa kecil yang sudah banyak
terlupa.
Kedua pendukung gak perlu terlalu
dijaga supaya terpisah, leburkan saja. Biar mereka bisa saling mengeluarkan
keringat ketika berlomba dalam bentuk kelompok-kelompok sehingga tidak ada lagi
energi kebencian yang masih tersisa. Olahraga selalu ada nilai sportifitasnya.
Ya, mainkan saja sekalian..
Dan ini perlu difasilitasi oleh
pemda dan aparat. Dihadiri oleh masing2 petinggi partai dan pejabat. Sehingga
ketika saatnya masa pemilihan, perlombaan siapa yang menang akan seru dan meski
saling membully tetap ada, anggap saja itu bagian dari keseruan..
Jika ini berhasil, maka Indonesia
akan bisa menjadi contoh dunia bagaimana berdemokrasi dengan baik. Berbeda
harus, membully silahkan, tapi tetap masih dalam koridor kebangsaan. Dan bisa
jadi acara CFD mendekati masa pemilihan dijadikan atraksi yang mengundang turis
sehingga negara mendapat pemasukan berupa devisa..
Ketika ini diadakan, maka semakin
lama aura kebencian akan hilang karena sudah tersalurkan dalam perlombaan. Dan
setiap minggu, kedua kelompok sibuk berpikir keras bagaimana bisa memenangkan
perlombaan di minggu berikutnya.
Libatkan media televisi sebagai
penyelenggara acara. Kan rame jadinya. Namanya ganti, bukan lagi CFD tapi KCFD,
Kampret & Cebong Free Day. Nama Kampret dan Cebong memang perlu
dilestarikan..
Pada intinya, semoga kita bisa menjadi
dewasa dalam setiap tahapan. Negeri ini terlalu indah untuk dirusak hanya
karena "saya dan anda tidak sama". Toh alam sudah mencontohkan bahwa
air, pohon, batu, udara adalah elemen2 berbeda yang menjadi satu menghadirkan
kenikmatan.
Jangan ada balas dendam, apalagi
pengerahan massa untuk menunjukkan kekuatan. Tidak akan pernah habis, malah
mengundang kekuatan asing untuk semakin memecah kita.
Seperti secangkir kopi. Ada yang
hitam pahit, manis, tambah susu, cappucino, expresso ataupun keluar dr pantat
musang, toh namanya tetap secangkir kopi.
Bukan namanya yang penting,
kenikmatannya di lidah itu yang harus diutamakan.. Seruput eaaaa..