![]() |
Mobil Terduga Teroris |
Pernah nonton film The Kingdom?
Film yang dibintangi Jamie Foxx
dan Jennifer Garner ini bercerita tentang penyelidikan bom oleh teroris di
pangkalan militer Amerika di Saudi.
Ada scene diawal film yang
menarik, yaitu terjadi 3 tahap teroris beraksi.
Yang pertama, ketika dua orang
naik mobil dan menembaki keluarga di markas militer itu. Ketika keluarga itu
panik, mereka berlarian ke segala arah dan sebagian menuju ke arah seseorang
yang dikira adalah petugas keamanan.
Sesudah beberapa keluarga
mendekati "petugas keamanan" itu, tiba-tiba orang tersebut meledakkan
dirinya. Dan jatuh korban yang lebih besar.
Belum selesai ternyata...
Ketika polisi dan dan warga
berkumpul mendekati lokasi bom bunuh diri, sebuah ambulan yang diparkir meledak
dengan dahsyat karena memuat bom yang lebih besar. Korban jatuh pun lebih
besar..
Rangkaian teror yang terjadi yang
diawali kerusuhan di Mako Brimob, bisa jadi adalah pengalihan-pengalihan yang dilakukan
oleh kelompok teroris yang sedang mempersiapkan aksi yang lebih besar.
Ini menjawab pertanyaan, kenapa
aksi bom terjadi di Surabaya (dan baru saja dapat kabar di Sidoarjo juga ada
bom). Karena jika melihat pola teroris, mereka ingin menyampaikan pesan mereka
ke dunia internasional seluas-luasnya.
Dan Surabaya atau Jawa Timur
bukanlah tempat yang tepat untuk melakukan aksi teror, karena tidak banyak
warga asing disana. Kalau pengen bikin pesan yang meluas seluas-luasnyanya, mereka
biasa melakukannya di Jakarta atau Bali. Beritanya akan lebih besar jika ada
warga asing yang menjadi korban..
Karena itu -diluar haru biru
masalah pemboman di gereja Surabaya- kita wajib waspada akan ada aksi yang
lebih besar lagi dirancang di Jakarta, Bali - ataupun Jogja. Karena terorisme
tidak bekerja tanpa meninggalkan pesan, karena pesan itulah inti dari perbuatan
mereka.
Mulai jaga tempat-tempat ibadah, mall-mall besar, hotel-hotel internasional di daerah-daerah wisata Internasional dari aksi mereka.
Dan sebagai jawaban dari
pertanyaan seorang teman, "Kemana Densus 88 kok bisa teroris itu lolos dan
berhasil melakukan pemboman?"
Jawabannya adalah, Minggu
dinihari, beberapa jam sebelum bom meledak di Surabaya, Densus 88 berhasil
menembak mati 4 teroris di Cianjur. Ini memperlihatkan bahwa polisi memang dibuat
sibuk untuk mengalihkan perhatian aparat, sehingga mereka leluasa membuat aksi
yang lebih mematikan..
Kita boleh tidak takut, tetapi
wajib waspada. Perkuat pengamanan di tingkat RT/RW, laporkan jika ada kejadian
yang mencurigakan dan ada orang tak dikenal.
Dan yang penting, desak Presiden
untuk keluarkan Perppu Anti Terorisme. DPR mandul untuk selesaikan Revisi UU
Anti Terorisme.
Tanpa Perppu dan Revisi UU itu,
aparat kepolisian hanya bisa menangkap ketika sudah ada kejadian, bukan sebelum
mereka melakukan apa-apa.
Semangat, kawan.. Salam secangkir
kopi dan perjuangan melawan teror di negeri tercinta.
Jangan pernah takut..