![]() |
Stop Golput |
Kalau harus saya buka
ancaman-ancaman kepada saya, pasti kalian ngeri..
Mulai dari bunuh, penggal,
darahnya halal bersaing dengan tudingan syiah, liberal, kafir, penjilat dan
segala macam makian dari mereka yang profile picturenya sangat agamis dan
ketika menshare status tentang Tuhan membuat banyak orang menangis..
Inilah orang-orang yang kelak
akan melakukan persekusi secara fisik ketika menguasai negeri ini. Inilah
orang-orang yang akan mengintimidasi orang per orang yang berbeda pandangan
dengan datang bergerombol dan menebarkan ancaman-ancaman bahkan kepada
pasangan, orangtua dan anak-anak di rumah hanya supaya kita diam..
Pada bulan Februari 2011,
orang-orang yang merasa menjadi Tuhan ini menyerang rumah yang diduga penganut
Ahmadiyah di Cikeusik Banten. Mereka membakar rumah dan membunuh tiga orang
yang mereka anggap kafir itu.
Videonya bahkan disebarkan dan
membuat hati miris melihat seonggok tubuh yang terbaring dihajar habis-habisan,
dipukul dengan kayu bahkan kepalanya dilempari batu besar. Mereka merasa sudah
berbuat benar dengan menghilangkan nyawa orang..
Apakah model-model orang seperti
ini yang kita serahkan diri kita untuk menguasai negeri ini ?
Saya, kamu, saudaramu,
pasanganmu, anak-anakmu akan menjadi korban-korban berikutnya karena berbeda
pandangan dengan mereka. Mereka akan tumbuh besar dimana-mana dan berkuasa atas
nama agama.
Jangan bicara keberanian melawan
kaum radikalis kalau belum berani membubarkan HTI. Dan organisasi seperti ini
akan tumbuh lagi seperti jamur di musim hujan, ketika mereka mempunyai pemimpin
negeri yang memelihara dan tunduk pada kemauan kaum konservatif yang selalu
mengklaim agama dan ulama milik mereka.
Tidak pernah ada niat saya
sedikitpun untuk golput di Pilpres tahun depan. Kalaupun saya pernah menulis
sebuah desakan untuk menarik suara jika penyidikan dihentikan, itu sekedar
sebuah motivasi supaya aparat dan pemerintah jangan takut melawan mereka karena
tekanan.
Golput buat saya adalah
kekalahan. Memilih diam saat suara kita dibutuhkan supaya negeri ini tetap
seperti sekarang ini adalah kepengecutan. Seberapa besarpun alasan..
Maukah kalian ketika orang-orang
pengancam dan pencaci maki itu tumbuh besar di negeri ini ? Apakah itu yang
kalian harapkan ?? Jangan bilang berjuang kalau baru kena pukul sekali saja
lalu mengkerut seperti kolor kepanasan.
Kamu, kamu dan kamu, yang bicara
Golput akan menyesal satu waktu karena sudah membiarkan anarkisme tumbuh
berkembang. Kalian tidak disuruh berjuang dengan mempertaruhkan nyawa, tapi
cukup dengan satu suara. Begitu sulitkah ?
Memilih pemimpin yang benar
adalah sebuah keharusan. Kita beri kesempatan kepada para pemberani untuk
kembali memimpin negeri ini supaya mereka menuntaskan semua pekerjaan. Kita
kawal semua visi mereka untuk membangun bangsa dengan suara.
Jika ingin melawan radikalisme,
jangan pilih orang yang mengayomi mereka. Tapi lawanlah dengan memilih orang
yang melawan mereka.
Dan sampai sekarang, buat saya,
hanya Jokowi yang bisa menahan mereka, dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.
Jangan ngaku Pancasila, kalau
baperan. Karena Pancasila dibangun diatas darah dan airmata para pejuang yang
lebih sering kalah karena persenjataan dari penjajah, daripada menang.
Tapi mereka tidak pernah mundur,
karena keyakinan. Bahwa suatu saat, kita akan hidup dengan damai dan
bergandengan dan menjadi bangsa yang besar dengan penuh kebanggaan.
Dan saat itu pasti akan datang..
Saya anak negeri yang sejak lama
resah dengan situasi ini. Dan ketika ada pemimpin yang berani melawan dan
membawa perubahan, saya akan berada di belakang dia, militan, tanpa sedikitpun
keraguan.
Angkat secangkir kopi, jika kita
sehati..