![]() |
Cawapres Jokowi |
"Siapa Cawapres Jokowi?"
Perbincangan tentang siapa calon
Wapres Jokowi menjadi tema yang menarik beberapa hari. Begitu banyak isu yang
beredar tentang siapa dia, mengalahkan isu "Siapa Capres lawan Jokowi
?"
Bahkan Diaz Hendropriyono yang
sekarang menjadi Ketum PKPI, menampilkan logo Mc Donald di IGnya.
Publik menerka, itu bisa saja
Mahfud MD atau MoelDoko, dua nama yang mengerucut belakangan ini. Setiap ketemu
pendukung berat kedua tokoh ini, saya selalu diyakinkan bahwa tokoh yang mereka
dukunglah yang akan menjadi Wapres Jokowi.
Dan rasa penasaran ini bukan
hanya diderita para pendukung Jokowi saja. Bahkan lawan politiknya juga..
Mardani Ali "Que sera
sera" dari PKS, saking frustasinya, bahkan menantang Jokowi untuk membuka
siapa nama Cawapresnya. Bahkan Fadli Zon mengatakan, Gerindra menunggu dulu
siapa Cawapres Jokowi sebelum mengumumkan siapa Capres dari pihaknya.
Disinilah kelihaian Jokowi dalam
memainkan emosi lawan politiknya..
Jokowi tahu, bahwa lawan
politiknya pasti akan menyerang kelemahan Cawapresnya. Karena sampai sekarang,
mereka kelelahan menyerang kelemahan Jokowi yang malah memperkuat namanya.
Segala isu ditampilkan, tapi
malah jadi serangan balik ke mereka. Bahkan tagar #GantiPresiden sudah sampai
pada titik jenuh, sehingga harus dibawa ke Markobar dan piala dunia segala
untuk mempertahankan popularitasnya, meski sia-sia..
Muslim Cyber Army, kelompok
buzzer yang berafiliasi kepada lawan politik Jokowi, juga sedang menunggu
pengumuman siapa Cawapres Jokowi. Mereka dikabarkan sudah mengantungi beberapa
nama yang beredar di pasar, dan sudah membuat list kelemahan2 yang harus
diserang.
Tapi ini permainan kesabaran dan
ketahanan..
Saya yakin, bahwa isu Moeldoko
dan Mahfud MD sebagai Cawapres sebenarnya adalah bagian dari pengalihan. Jokowi
menyimpan kartu truf yang jauh dari tebakan banyak orang. Dan ini akan
menimbulkan kegemparan, seperti yang pernah dijanjikan orang-orang dekatnya..
Seperti permainan catur, Jokowi
menempatkan bidak-bidak untuk diserang, tapi sebenarnya mempunyai strategi lain
diluar langkah-langkah itu.
"Apakah TGB, bang ?"
Ah, saya rasa jauh dari nama itu.
Karena TGB punya banyak kelemahan untuk dijadikan bahan serangan terutama
dengan posisinya sebagai Gubernur NTB. TGB paling jadi timses, bukan orang
nomor dua.
Menariknya langkah Jokowi dalam
menyembunyikan rapat-rapat siapa Cawapresnya, menunjukkan ia ahli dalam
memainkan strategi emosional. Nama Cawapres akan dibuka sehari sebelum berakhir
masa pendaftaran, pada tanggal 9 Agustus nanti. Dan itu malam hari lagi.
Dengan begitu, lawan akan
kekurangan amunisi untuk menyerangnya dengan gencar. Selain itu, biarkan
masalah Cawapres ini beredar dan menimbulkan rasa penasaran, sehingga menjadi
pembicaraan dimana-mana yang akan menenggelamkan berita siapa Capres lawannya..
Semuanya hanyalah masalah waktu
yang tepat saja..
Dari isu yang tidak dapat
dipercaya, ada juga yang menyebut bahwa SP3 yang diberikan kepada pelari paling
lama di Indonesia, sebenarnya adalah peluang untuk menjadi Cawapres Jokowi. Dan
singkatan SP3 adalah "Surat Pemberitahuan Pencawapresan Panjenengan".
Tapi beliau mengartikannya
berbeda sehingga tetap tidak mau pulang juga. Sayang sekali..
Ya sudahlah. Kita tunggu saja
sambil minum kopi, siapa tahu ada jawaban yang tepat ketika kita menyeruputnya
dengan nikmat..
Seruput..