![]() |
Relawan Jokowi |
Kepada teman-temanku relawan,
dimanapun berada.
Kita memasuki tahun politik,
dimana pemilihan Presiden segera tiba. Situasi akan semakin panas karena ada
kubu yang sudah menggunakan "ayat-ayat perang" untuk merebut
singgasana.
Mereka akan menggunakan segala
macam jargon, mulai perang badar, perang uhud, bahkan perang terhadap dajjal
yang mereka pakai sesuai kepentingan mereka..
Percayalah, jargon-jargon itu
sangat efektif pada masyarakat kelas menengah bawah. Kelompok masyarakat yang
sebenarnya tidak tahu apa-apa, tetapi dicuci otak seolah-olah mereka sedang
menghadapi kejahatan yang luar biasa.
Narasi ketakutan sedang ditebar
dimana-mana. Takut terhadap asing dan aseng, takut terhadap hutang, takut
terhadap PKI, terhadap ekonomi yang merosot dan segala macam ketakutan akan
dipompakan ke otak mereka.
Ada kubu yang sedang memainkan
konsep kebaikan melawan keburukan. Dan kalian akan dicitrakan sebagai monster
yang harus dilawan..
Kalian, wahai para relawan, boleh
saja berkumpul dan membangun kekuatan untuk melawan narasi mereka. Tetapi
ingat, perang sesungguhnya bukan di udara, tetapi ada di darat. Di
tempat-tempat ibadah, di majelis-majelis, bahkan di perkumpulan reliji akan
penuh dengan segala macam ancaman yang dibangun seperti paku ditebar di
jalanan..
Sudahilah pesta hura-hura di
tempat-tempat mewah, di mall-mall dengan segala macam atraksi, yang menguatkan
bahwa kalian adalah kelompok kapitalis yang harus dilawan. Mereka sedang
mengkondisikan sebagai kaum lemah melawan kaum kaya, para perampok negara.
Mulailah fokus pada gerakan
seperti halnya gerakan mereka. Bangun jaringan-jaringan keagamaan seperti
mereka. Perkuat model dakwah dengan ustad-ustad yang mengumandangkan kecintaan
pada Bhinneka. Bukan ustad yang sibuk mengobarkan khilafah..
Mereka pakai agama, kita juga
pakai agama. Tetapi agama kita pakai bukan untuk menebarkan kebencian,
melainkan sebagai perekat kesatuan. Jangan biarkan mereka pakai tempat ibadah
untuk politik praktis, kita kembalikan sesuai fungsinya.
Jika melihat, mendengar, dan
menemukan ada kelompok yang menyebarkan kebencian di mimbar-mimbar dakwah,
videokan dan viralkan di media sosial, lengkap dengan nama, tempat dan tanggal
kejadian..
Sudah saatnya kita kembalikan
demokrasi di negeri ini, dengan cara yang seharusnya. Semua orang punya hak
memilih, tidak boleh ada yang memaksa. Apalagi pemaksaan dengan cara kebencian
dan memakai baju agama..
Mereka ingin mengulang kesuksesan
seperti Pilgub di Jakarta. Ayat dan mayat akan kembali bergema. Jangan diam,
saatnya kita bersuara dengan senjata yang kita punya, yaitu gadget, media
sosial dan kuota.
Ini perang. Mereka militan, kita
jangan kalah militan juga..
Ini bukan tentang Jokowi, Prabowo
atau siapapun juga. Ini tentang menjaga Indonesia dari kelompok yang
menunggangi politik untuk tujuan besar mereka. Petunjuknya mudah, lihat dimana
HTI berada, maka pilihlah lawannya..
Jangan biarkan mereka menang.
Karena mereka membutuhkan inang untuk berkembang. Meskipun organisasi mereka
sudah dilarang, tetapi ideologi tetap mereka pegang..
Kepada temanku relawan dimanapun
berada, selamat berjuang. Semoga secangkir kopi tetap menyatukan..
Seruput..