![]() |
Teroris |
Dalam setiap aksi demo, HTI
selalu menggunakan bendera hitam dengan klaim bahwa itu adalah bendera tauhid
dan Panji Rasulullah.
Pertanyaannya, benarkah bendera
hitam itu Panji Rasulullah?
Saya coba cek dan ketemu
pandangan Gus Nadirsyah Hosen, seorang dosen di FH di Australia, sekaligus Rais
Syuriah NU di Australia dan New Zealand, seperti yang saya kutip di duta.co.
“Jangan mau dibohongi HTI dan
ISIS..” Kata Gus Nadir.
Bendera Rayah, bendera warna
hitam, adalah bendera perang dan yang membawanya adalah pemimpin perang.
Bendera ini biasanya diserahkan khalifah pada pemimpin perang dan komandan2
lainnya.
Dan HTI memahami itu melalui
riwayat Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah.
Gus Nadir berkata bahwa secara
umum hadis2 yang menjelaskan warna bendera Rasul dan tulisan di dalamnya adalah
hadis yang tidak berkualitas, atau tidak shahih.
Riwayatnya pun berbeda-beda. Ada
yang bilang hitam saja, ada yang bilang putih saja. Ada juga riwayat yang bilang
hitam dan putih, bahkan ada yang kuning.
“Dalam sejarah Islam juga beda
lagi. Ada yang bilang Dinasti Umayyah pakai bendera hijau, Dinasti Abbasiyah
pakai warna hitam, dan pernah juga putih.
Yang jelas dalam konteks bendera
dan panji, Rasul menggunakan sewaktu perang hanya untuk membedakan pasukan
Rasul dengan musuh. Bukan dipakai sebagai bendera negara,” jelas Gus Nadir.
“Katakanlah ada tulisannya, maka
tulisan khat jaman Rasul dulu beda dengan yang ada di bendera ISIS dan HTI.
Jaman Rasul tulisan Alquran belum ada titik dan khatnya, masih pra Islam yaitu
khat kufi.
Makanya, meski mirip, bendera
ISIS dan HTI itu beda khatnya. Kok bisa? Padahal sama-sama mengklaim bendera
Islam? Itu karena rekaan mereka saja,” tandas Gus Nadir.
Jadi, Kalau ISIS dan HTI yang
setiap saat mengibarkan bendera Liwa dan Rayah, apakah mereka mau perang terus?
Kok ke mana-mana mengibarkan bendera perang?
Kalau dianggap sebagai bendera
negara khilafah, kita ini NKRI, sudah punya bendera Merah Putih. Masak ada
negara dalam negara? Kalau itu terjadi, berarti makar!” Gus Nadir menutup
pembicaraan.
Dari sini kita bisa menyimpulkan,
bahwa orang2 HTI itu sesungguhnya tidak paham hadis. Mereka hanya memainkan
konsep bendera sesuai perkiraan mereka saja. Dan ini dijual seolah-olah mereka
adalah “Panglima Perang Rasulullah”..
Jadi - sekali lagi - jangan mau
dibohongi HTI.
Dari masalah bendera saja mereka
gak paham, apalagi mau mendirikan negara khilafah ?
“Bu, kopinya jangan kasih gula.
micinnya aja yang agak banyakan...”