![]() |
Ilustrasi |
Adekku yang cantik pendukung
HTI..
Dek, apa kabar? Senang melihatmu
begitu atraktif mendukung Hizbut Tahrir. Adek pasti sama dengan sekian ratus
pendukung Hizbut Tahrir di seluruh dunia, bermimpi tentang indahnya negeri ini
ketika berada di bawah naungan khilafah.
Tapi coba abang ingatkan dulu
sebuah peristiwa...
Adek kenal wanita yang bernama
Bibi Aisha?
Bibi Aisha adalah gadis muda
cerdas yang tinggal di Afghanistan. Ia sebelumnya baik-baik saja sebelum
ayahnya berhutang pada organisasi Taliban. Taliban ini adalah pendukung
khilafah, sama seperti yang Hizbut Tahrir lakukan. Mereka punya keyakinan yang
sama.
Akhirnya Bibi Aisha dikawinkan
paksa pada usia 14 tahun, justru saat dia sedang menikmati masa remajanya. Dan
adek tahu apa yang terjadi pada Bibi Aisha? Dia dihajar habis oleh suaminya,
karena konsep khilafah yang mereka yakini tidak mengenal wanita sebagai
pendamping, hanya aksesori.
Bibi Aisha kabur dari suaminya
tetapi ia tertangkap. Dan tahu apa yang dialami Bibi Aisha, dek? Hidungnya yang
mancung dipotong oleh suaminya dan Bibi Aisha ditinggal dalam kondisi koma
karena kekurangan darah. Untunglah ia ditemukan oleh orang baik dan dilarikan
ke rumah sakit.
Wajah Bibi Aisha dengan hidungnya
yang hilang kemudian menjadi cover majalah Time tahun 2010 dan ia bercerita
tentang kehidupan di Afghanistan pasca penguasaan kelompok Taliban yang
meyakini negara Islam.
Penderitaan Bibi Aisha juga yang
diderita para wanita di Nigeria yang diculik oleh kelompok Boko Haram yang
meyakini konsep khilafah yang sama. Jangan tanya apa yang dilakukan ISIS kepada
wanita dan para gadis yang bahkan belum matang di Irak dan Suriah. Mereka
habis-habisan diperkosa..
Adekku yang cantik..
Adek harusnya bersyukur tinggal
di negeri tercinta ini. Negeri indah yang memuliakan wanita. Mendorong wanita
supaya bisa setara dengan pria. Memberikan pendidikan yang sama tanpa
membedakan siapa dia.
Banyak pahlawan wanita disini,
yang terkenal salah satunya adalah RA Kartini, yang berjuang untuk mendapatkan
sisi yang sama dengan para lelaki.
Adek bisa masih cantik dan bebas
bersuara karena konsep dan sistem Pancasila di negeri ini. Jika Indonesia
menjadi negeri Islam seperti yang adek dambakan, adek sudah pasti tidak bisa
turun ke jalan apalagi bersuara keras seperti sekarang yang adek lakukan. Adek
bisa-bisa sudah dikawinkan sejak dini dan harus patuh pada suami untuk tidak
boleh kemana-mana, bahkan untuk shopping keluar saja. Belum lagi mengalami
kekerasan..
Adekku yang cantik boleh-boleh
saja bermimpi tentang negara Islam, tetapi manakah di dunia ini yang sudah
menerapkan sistemnya? Belum ada, dek, karena mengerikan.
Bahkan negara sekelas Arab Saudi
saja masih monarkhi, dan dari penerapan syariat mereka wanita berada di kelas
dua. Mereka baru boleh menyetir mobil sendiri baru-baru saja. Bukan karena
Saudi menghormati wanita, tapi karena ekonomi mereka sedang berada pada titik
terendah dan penerapan supir untuk wanita membebani kas negara.
Jadi adek seharusnya cukup
bersyukur saja bahwa adek ada di tempat yang memuliakan wanita. Negeri
Indonesia adalah surganya. Tidak perlu ribut menggantinya dengan sistem yang
bahkan adek tidak mengerti dampaknya.
Mungkin Bibi Aisha dan banyak
wanita lain di dunia yang ditindas dengan sistem khilafah yang salah akan
berseru, "Hai cantik. Nikmat Tuhan manakah yang kau ingkari dengan hidup di
negeri seperti Indonesia ini? Lihatlah kami, diri kami ditindas setiap hari
karena kearoganan sebuah sistem yang menjadikan wanita sebagai aksesori.
Bersyukurlah, apakah tidak cukup bagimu semua ini?".
Adekku yang cantik, belajarlah
dengan baik. Jadilah wanita yang bisa mengangkat derajat dan harkat sesamamu
nanti. Tidak usah meributkan hal yang tidak kau mengerti. Biar kami yang
menjaga negeri ini dan cukuplah dirimu mendukung perjuangan kami menjaga
dirimu, kaum wanita sepertimu dan ibu pertiwi.
Salam dari abang Pendukung Secangkir Kopi