Kasihan Partai Amanat
Nasional....
Partai berbaju biru ini sedang
menuju keruntuhannya. Mirip dengan PKS, kader-kader PAN sedang membelot di
mana-mana.
Kemarin, kader PAN Sumatera
Selatan ramai-ramai dukung Jokowi. Sebelumnya, petinggi PAN Kalimantan Selatan
juga kompak dukung Jokowi. Mereka cuek dengan ancaman sanksi dari pusat yang
sedang panik karena "pemberontakan" dari dalam. PAN bisa hancur kalau
begini....
Kalau masalah hancur, PAN juga
sebenarnya sedang menuju ke sana. Menurut Lembaga Survey Indonesia LSI, PAN
terancam tidak lolos Parlementary Threshold yang menetapkan syarat minimal 4
persen suara. PAN sendiri sampai sekarang hanya mendapat 2,5 persen. Masih jauh
dari harapan....
Apa yang mendasari kader-kader
PAN membelot??
Rata-rata alasan mereka sama.
Mereka tidak bisa menipu diri bahwa Jokowi berhasil membangun daerah mereka.
Suara rakyat di daerahnya sedang menuju ke arah Jokowi semua, lha ngapain PAN
menentang arus dengan membela Prabowo?
Pembelotan banyak kader PAN di
banyak daerah ini, memperkuat isu bahwa PAN sedang digoyang oleh internalnya
sendiri. Ada kelompok yang sejak lama muak dengan perilaku Amien Rais yang
memaksa PAN melawan arus kuat masyarakat hanya karena masalah pribadi.
Amien Rais pun dianggap sedang
membangun PAN menjadi partai keluarga. Tercatat 4 anak Amien Rais menjadi caleg
PAN dan ini membuat iklim politik di dalam tubuh PAN menjadi tidak sehat.
Jika diteruskan, PAN ke depan
hanya akan menjadi kenangan. Kader-kader potensial akan tersingkir karena tidak
mampu bersaing dengan keluarga Amien Rais yang selalu mendapat hak istimewa.
Bayangkan, kelak ketua PAN adalah anak Amien Rais. Bendahara anak nomor dua.
Sekretaris anak nomor 3. Dewan kehormatan mantunya. Semua harus ada nama
"Amien Rais"nya.
Lama-lama namanya bukan lagi PAN,
tetapi PAR atau Partai Amien Rais....
"Bu, minta kopinya...."
"Gak ada. Ibu lagi sibuk
nyiapin partai baru...."
"Partai apa, Bu ?"
Tanyaku heran.
"PAU. Partai Anti Utang. Ayo
bayar utang yang kemarin. Jangan pura-pura lupa!!"
Tagar.Id