![]() |
Sandiaga uno Laporkan keuangan |
Makin parah aja situasi di
internal kubu pendukung Prabowo. Menurut kabar dari dalam, situasi
internal sedang panas-panasnya, bahkan condong ke pecah koalisi. Apa
masalahnya? Duit lah. Apa lagi coba?
Semakin hari logistik mereka
semakin menipis. Uang Sandi sudah mulai habis. Sandi juga harus menghadapi
marahnya Prabowo karena janji untuk memenuhi logistik Pilpres belum terpenuhi.
Dan Sandi melemparkan masalah itu ke PKS, PAN dan Demokrat yang "tidak
setor duit".
Sindiran Sandiaga Uno ini
langsung ditanggapi oleh Demokrat melalui Andi Arief. "Justru sebaliknya,
Sandiaga Uno berjanji membantu dana kampanye. Partai Demokrat gak ambil pusing
dengan janji Sandiaga Uno."
PKS lebih ngamuk lagi.
"Tidak ada kewajiban partai koalisi membantu dana kampanye. Kalau tidak
ada PKS, Prabowo dan Sandi tidak akan jadi Capres-Cawapres," kata Hidayat
Nur Wahid.
PAN juga ngeles. Mereka sibuk
mengurusi Pileg daripada Pilpres. Ya iyalah. PAN sedang berjuang untuk lolos
Parliamentary Treshold yang menetapkan syarat minimal 4 persen. Sedangkan PAN
sendiri baru punya 2,3 persen. Jadi, "Gak mikir Pilpres!!"
Yang sibuk memang Sandi, karena
dia sudah banyak berjanji kesana kemari bahwa dia datang bawa uang. Prabowo
juga gak mau tahu, karena "dulu janjinya bawa duit... Mana? Mana??"
Tapi tidak ada kabar lemparan hendpon seperti yang sering didengar. Masih
aman-aman saja.
Memilih Sandi sebagai Cawapres,
memang bisa dibilang blunder Prabowo karena akhirnya Capres dan Cawapres semua
dari Gerindra. Jadinya partai koalisi tidak merasa punya kewajiban apa-apa.
Coba dulu AHY yang dijadikan
Cawapres, kan gak sesak napas. Minimal AHY bisa bilang ke bapak dan emaknya
kalau lagi tongpes, "Pah, Mah, emmm... begini. Koalisi butuh dana tambahan
lagi...." Namanya anak, kan gak tega.
Ya nasib Sandi lah kalau lagi
pusing gak keruan, ditagih dari mana-mana. Saking pusingnya dia salah mau cium
tangan, eh jadi cium jenggot. Mau wudhu, eh malah dikobok.
Naseb nasebbb... Mau bikin kopi,
eh kopinya habis. Terpaksa seruput imajiner.