Pilgub DKI Jakarta di tahun 2017, bisa dibilang Pemilu yang
mengerikan..
Hal yang paling membuat miris adalah fungsi masjid sebagai
tempat ibadah umat Islam, berubah menjadi ajang kampanye untuk melawan salah
satu pasangan calon. Bukan saja ajang kampanye, tetapi juga menjadi mimbar caci
maki dari mereka yang menggelari diri mereka sendiri "ustad".
Bayangkan, spanduk-spanduk besar bertebaran di banyak masjid
Jakarta yang melarang mensholatkan mayat mereka yang meninggal karena berbeda
pilihan. Bukan itu saja, salah satu paslon di usir saat habis shalat Jumat
dengan kata-kata yang jauh dari nilai-nilai Islami.
Sungguh memilukan, ketika mereka menyebut diri "saudara
sesama muslim" dengan teganya menyakiti hati muslim lainnya dengan
perilaku yang jauh dari ahlak Rasulullah.
Pilpres 2019, ada indikasi satu kelompok ingin mengulang
"kesuksesan" di Pilgub DKI 2017. Mereka menganggap menguasai masjid
itu kesuksesan, karena menangnya paslon mereka meski dengan jalan curang.
Januari ini situasi semakin panas menuju April 17.
Dan kasak kusuk di banyak masjid daerah untuk kembali
menjadikan masjid sebagai ajang kampanye mulai terdengar. Mereka mulai mengatur
jadwal ceramah oleh ustad-ustad pilihan mereka sekedar ingin memenangkan Capres
pilihan.
Sudah saatnya kita melawan. Jangan lagi masjid dijadikan
ajang kampanye yang merusak ketenangan. Masjid adalah tempat ibadah, kita
kembalikan sesuai fungsinya.
Beranilah melawan, ketika saat Jumat ada khatib yang
mengarahkan untuk memilih paslon yang mereka suka. Jika perlu videokan ceramah
mereka, dan viralkan. Biar hukum sosial yang menghakimi mereka.
Tolak jika ada spanduk-spanduk yang terpasang di masjjd
sehubungan dengan kampanye. Protes keras jika pengurus masjid terlihat tidak
netral.
Jangan diam, tanggung jawab kita sebagai manusia menjaga
"Rumah Tuhan" kembali pada fungsi sebenarnya, untuk beribadah dan
menghamba padaNya.
Kalau bukan kita yang menjaganya, maka bibit-bibit
perpecahan antar sesama muslim akan semakin melebar dan berbahaya. Agama adalah
urusan akhirat, biarkan kampanye menjadi urusan dunia.
Semoga apa yang kita lakukan, kelak akan mendapat balasan
sesuai amal dan ibadah kita nantinya.
Seruput kopinya.