Tarik ulur siapa yang akan
memandu debat kembali berlangsung.
Debat kedua nanti tanggal 17
Februari 2019, hanya akan dihadiri oleh para Calon Presiden, tanpa didampingi
Calon wakilnya. Dan banyak hal yang akan diubah oleh KPU sehingga berbeda
dengan debat pertama. Seperti tata panggung nanti, tidak ada penonton atau
relawan yang berada di belakang Capres karena menurut KPU malah bikin gaduh dan
tidak tertib.
Nah, yang masih menjadi tarik
ulur kedua timses baik dari TKN Jokowi dan BPN Prabowo adalah siapa moderator
atau pemandu debatnya.
Nama Najwa Shihab atau biasa
dipanggil Nana, kembali mencuat sebagai kadidat. Najwa pada waktu debat pertama
juga muncul sebagai kandidat kuat tetapi ditolak oleh tim BPN. Akhirnya debat
pertama dipandu oleh Ira Koesno.
Di debat kedua ini nama Najwa
kembali terangkat. Presenter terkenal ini diajukan kembali oleh tim TKN untuk
memandu debat, tetapi kembali ditolak keras oleh BPN Prabowo.
Kenapa Najwa selalu ditolak?
Najwa selama ini dikenal sebagai
presenter yang selalu menelanjangi narasumbernya dalam setiap acara.
Pertanyaan-pertanyaannya yang menohok dan kemampuannya mempelajari kelemahan
narasumber menjadi palu keras bagi narasumber yang tidak siap berhadapan dengannya.
Dan Najwa selalu berpatokan
dengan data untuk bertanya. Ini yang ditakutkan kubu Prabowo, bahwa ketika
Capres mereka ditanya "datanya mana?" Prabowo bisa kelimpungan,
karena ia terbiasa bermain di retorika minus data. Dan ini sudah menjadi kekurangan
Prabowo yang diketahui orang banyak.
Contoh saja ketika Prabowo
bisa-bisanya mengatakan bahwa Haiti adalah negara di Benua Afrika. Atau ketika
ia mengatakan bahwa Jawa Tengah lebih besar dari Malaysia.
Kesalahan data Prabowo tentu bisa
menjadi serangan yang memalukan, ketika Najwa nanti mengoreksinya dengan
kata-kata tajam. Dan kalau itu terjadi, Prabowo bisa joget lagi sambil menahan
emosi. Mungkin jogetnya bisa lebih lama karena memang dia sudah tidak suka
Najwa sejak lama. Bisa spin dan split kedua kakinya di lantai.
Itulah kenapa Najwa Shihab
ditolak keras oleh BPN. Alasan bahwa Najwa berpihak tentu mengada-ada karena
Najwa tidak pernah peduli siapa yang harus dia telanjangi. Pokoknya siap-siap
aja kalau jawab ngawur, Najwa pasti menyerang.
Tapi kalau melihat debat pertama,
sepertinya peran moderator tidak terlalu berpengaruh karena hanya mengantar
acara saja. Tidak ada pertanyaan dari moderator langsung kepada para Capres.
Lalu, kenapa kok Prabowo takut sama Najwa?
Seandainya Najwa Shihab yang lolos
menjadi moderator tentu acara debat akan mengalir menyenangkan. Najwa lebih
luwes daripada Ira Koesno yang terlihat kaku dan galak layaknya guru Bahasa
Inggris yang melotot keras ketika kita tidak mampu membedakan mana past tense
dan mana future tense.
Seruput dulu kopinya.
Tagar.id