![]() |
BLUNDER BUKALAPAK |
Di timeline saya mendadak rame
tagar #UninstallBukalapak..
"Ada apa ?" Pikirku
dengan antena detektif yang menyala. Langsung berangkat ke twitter dan ku
search "Achmad zaky". Achmad Zaky ini adalah founder sekaligus CEO
aplikasi Bukalapak, aplikasi milik negeri dengan valuasi mencapai 1 miiar
dollar atau lebih dari 14 trilyun rupiah.
Ya, Bukalapak adalah Unicorn ke 4
di Indonesia sesudah Gojek, Traveloka dan Tokopedia. Kekayaan Ahmad Zaky saja
menurut Globe Asia sebanyak kurang lebih 1,5 trilyun rupiah. Dan ia masuk dalam
daftar 150 orang terkaya di Indonesia.
Tentu ini membanggakan. Lalu,
kenapa harus di uninstall ?
Selidik punya selidik, ternyata
itu gara-gara Achmad Zaky ngetweet dengan magic word "Presiden baru"
disana. Tweet ini menyakiti banyak pendukung Jokowi, karena mereka menilai
selama ini Jokowi kurang apa dalam mendorong perkembangan startup di Indonesia,
termasuk Bukalapak, bahkan menghadiri acara ulang tahunnya.
Tidak mudah seorang Presiden
menghadiri acara ulang tahun sebuah perusahaan swasta, jika tidak punya maksud
mempromosikan perusahaan itu.
Ya, Jokowi bangga dengan karya
anak muda yang berprestasi, sebangga ia dengan prestasi anak-anaknya sendiri
yang membuka usaha dengan keringatnya tanpa bantuan orang tua.
Lalu, kenapa Achmad Zaky
"tega" bicara Presiden baru di twitnya ??
Inilah yang membuat para
pendukung Jokowi sakit hati. Mereka tidak bisa menerima dengan perkataan
"Presiden baru" itu karena itu indikasi dari mendukung lawan politik
Jokowi yang dulu sempat kumandangkan tagar #2019gantiPresiden.
Ini memang musim politik, jadi
lumayan agak sensitif. Sinyal baper sangat tinggi, sehingga kesentil dikit
langsung pada ejakulasi.
Achmad Zaky pun sibuk klarifikasi
dengan bikin twit2 baru, yang malah jadi bahan ejekan. Dan dari timelineku
terlihat sudah banyak yang uninstall Bukalapak dengan emosional.
Sebagai seorang CEO, Achmad Zaky
seharusnya tidak perlu terlibat dalam arus politik tegangan tinggi seperti ini.
Netral netral aja lah seperti Nadiem Makarim dan founder startup lainnya. Kerja
aja, karena memang disitu bidangnya
Mau kritik silahkan, tapi tidak
perlu bawa kata "Presiden baru" segala. Akhirnya jadi bahan serangan
dari mana-mana.
Cuma disitu kesalahannya
sebenarnya, tapi karena waktunya tidak tepat akhirnya jadi ketarik-tarik dalam
perseteruan Cebong VS Kampret yang sudah mengarah pada hooliganisme. "Kamu
musuhku jika tidak sama dengan aku.."
Mungkin ada satu kiat yang
menarik supaya situasi normal kembali. Mumpung bukalapak ada program
obral-obralan, coba bikin program "Serbu" dengan menjual Kampret
seharga Rp 1,-.
Niscaya bukalapak akan diinstal
kembali oleh Cebong dan kali ini kampret yang menyerbu. Mereka akan protes
"kok bisa harga kami kemahalan gitu?".
Kopinya, Achmad Zaky... Jangan
diseruput, tenggak aja langsung.