![]() |
Ilustrasi @Pegawai Negeri |
Saya dua tahun ada di lingkungan
pegawai negeri di sebuah dinas provinsi.
Sebagai konsultan swasta saya
masuk dengan energi tinggi, dengan sebuah harapan bahwa dinas yang besar ini
bisa menjadi pemicu dinas seluruh Indonesia lainnya karena mereka punya
potensi.
Setelah 5 bulan berjalan, saya
merasakan ada gerakan yang tidak sesuai dengan habitat yang selama ini saya
rasakan. Para pegawai negeri, sekarang disebut ASN, bergerak sangat lambat,
susah menerima ajakan dan perintah, apalagi diminta kreatif.
Mereka pasif sekali. Penuh dengan
teori, tapi tidak ada langkah apapun, kecuali ada uangnya baru bergerak.
Rapat-rapat dipenuhi amplop tanpa ada satupun hasil yang dicapai. Pokoknya
absen, makan dan pulang.
Ketika jam kerja tidur di meja.
Ketika istirahat memenuhi kantin sampai waktunya pulang. Begitu terus siklus
kehidupan mereka. Penuh dengan keluhan-keluhan tanpa ada motivasi untuk menjadi
lebih maju dari sekarang.
Wajahnya rata-rata sama, karena
mereka memang satu keluarga. Bahkan ada bapak, ibu, anak, keponakan sekalian
disana. Proses perekrutan yang penuh uang dan KKN adalah penyebabnya.
Ada beberapa yang memang pintar
dan bergerak cepat. Tapi mereka akhirnya seperti saya juga, kalah dengan sistem
dan budaya yang sudah lama berjalan, bahwa semakin pintar diri kita, maka
semakin susah mendapat tempat kecuali memang ada hubungan dengan atasan. Atasan
pun hasil produk lama yang ada karena senioritas, bukan karena dia pilihan.
Itu pada masa SBY berkuasa...
Jaman Jokowi saya dengar sudah
berbeda, meski tidak disemua wilayah. Jokowi merombak wajah birokrasi lebih
efisien dan efektif dengan penilaian berdasarkan kinerja. Kantung-kantung
korupsi dibabat habis, bahkan sampai ke desa-desa. Aparat yang dulu bermandikan
uang hasil memanfaatkan cap dan tandatangan, sekarang sudah susah bernapas.
Jadi saya paham, kenapa survey
Charta Politika menemukan bahwa ASN lebih banyak memilih Prabowo daripada
Jokowi.
Karena mereka ingin kembali ke
masa kejayaan dimana mereka menari di lemahnya pengawasan, bisa korupsi lagi
dengan tenang dan aman dan karir naik karena hubungan kekeluargaan.
Tetapi ada juga ASN yang senang
dengan era Jokowi, karena mereka mempunyai banyak peluang maju karena kinerja
dan kepintaran.
Kamu ada di posisi mana?
Hanya sepotong gorengan tahu isi
dengan cabai rawit yang uendangg dan secangkir kopi panas sebagai jawabannya..
Seruput dulu ahhh.