"Orang yang menuduh saya, mulai dari pelapor, polisi,
jaksa, hakim, semua masuk neraka!"
Begitu sumpah Buni Yani tersangka pengedit video yang
membuat Ahok masuk penjara. Buni Yani dihukum 18 bulan dan per tanggal 1
Februari langsung masuk penjara Gunung Sindur.
Panik, Buni Yani langsung bawa-bawa neraka dalam konsep
mubahallah, atau memohon kutukan kepada Allah, senjata yang memang favorit di
kalangan pendukung 212. Dia sendiri siap masuk neraka abadi jika memang dirinya
mengedit video itu.
Lucu juga karena sebelumnya Buni Yani sendiri mengaku salah
menulis transkrip video saat Ahok bicara di Kepulauan Seribu. Video ini viral
dan menjadi alasan kelompok 212 untuk melakukan demo besar menuntut Ahok
dipenjara karena sudah "menista agama".
Buni Yani sebenarnya orang pintar, karena sesudah lulus dari
Universitas Udaya, dia ke Ohio Amerika untuk mengambil gelar masternya. Dia
mendapat gelar Master of Arts.
Dia juga pernah menjadi jurnalis AAP (Australian Associated
Press) dan VOA (Voice of America). Ini menunjukkan bahwa Buni Yani bukan orang
bodoh untuk sekadar "salah" transkrip video. Dan ini juga menjadi
pertimbangan Majelis Hakim bahwa dengan kepintarannya, Buni Yani secara sadar
telah mengedit video itu untuk membuat fitnah yang sudah memakan korban itu.
Tapi biarlah, mungkin Buni Yani merasa bahwa neraka itu sejatinya
tidak begitu menakutkan. Di sana bisa saja ada Marlyn Monroe, Elvis Presley
sampai Hitler. Dia bisa mewawancarai tokoh-tokoh terkenal sampai diktator untuk
menambah gelar keilmuannya.
Dan saya bisa membayangkan, ketika Buni Yani masuk pintu
neraka, penjaga pintunya bertanya kepadanya.
"Kamu siapa??"
"Leonardo di Caprio...," kata Buni Yani.
Penjaga pintu neraka heran, terus telepon temannya.
"Eh, bro. Mau nanya, itu kapal Titanic tenggelam atau
terbakar sih ? Kok Leonardo jadi gosong gini??"
Selamat menempuh hidup baru, Buni Yani. Salam bonga
bonga....
Tagar.id