Awalnya adalah acara tablig akbar
212 di Solo.
Acara yang dilangsungkan 3
Januari 2019 ini, dibubarkan polisi karena memang gak ada izin. Tapi bukan itu
saja, di sana ada orasi supaya mencoblos paslon 02 dan mengajak kebencian serta
permusuhan.
Acara ini berbuntut panjang.
Badan Pengawas Pemilu kemudian melaporkan acara ini ke polisi dengan sangkaan
melanggar waktu kampanye. Dan sesudah diperiksa saksi dan buktinya, akhirnya
ketua PA 212 Slamet Maarif pun dijadikan tersangka.
Penetapan status tersangka inipun
menimbulkan keributan. Biasa, narasinya adalah kriminalisasi menjelang Pilpres
2019. Amien Rais langsung menyalahkan Jokowi sebagai penyebab ditersangkakannya
Slamet Maarif, "Gimana sih maunya??" Bahkan Hidayat Nur Wahid
bercuit, "Hukum tajam ke lawan bukan ke kawan...."
Ributnya "kawan-kawan"
Slamet Maarif dan telunjuknya yang langsung mengarah ke Jokowi ini, agak
mengherankan. Bukankah jelas bahwa Slamet Maarif melanggar jadwal kampanye? Dan
bukankah yang memprosesnya adalah Bawaslu bersama Kepolisian? Lalu kenapa yang
disalahkan harus Jokowi?
Tapi memang begitulah narasi
mereka. "Salahkan semua pada Jokowi!" adalah kambing hitam yang
terbaik buat mereka. Karena dengan begitu mereka berharap akan menaikkan
elektabilitas Prabowo dalam konsep "perlawanan terhadap rezim yang berkuasa".
Mirip dengan yang terjadi pada
Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani ditersangkakan karena
cuitannya yang menebar kebencian, seperti "Siapa saja yang dukung penista
agama adalah bajingan yang perlu diludahi mukanya...".
Ketika dia ditetapkan sebagai
tersangka berkat laporan seseorang, maka yang salah kembali adalah Jokowi.
Bahkan Ahmad Dhani di persidangan memakai kaus bertuliskan "Tahanan
Politik". Tahanan politik apanyaaa?
Pokoknya semua harus salah
Jokowi. Bahkan mungkin jika ada kambing yang gagal melahirkan, yang harus disalahkan
adalah Jokowi. Ada yang cukur jenggot dan kulit dagunya berdarah, yang salah
tetap Jokowi.
Tapi kalau Prabowo tidak Jumatan,
apakah itu juga salah Jokowi??
"Ngga dong. Itu kan karena
beliau tidak ingin ibadahnya diketahui orang. Karena urusan ibadah seseorang
adalah urusan Tuhan...." Jawab mereka sambil senyum-senyum ke atas ke
bawah mirip dakocan.
Arggghh.... Mau ngopi dengan kaki
di atas dan kepala di bawah, ternyata susah.