Tahun 1999, Presiden saat itu BJ Habibie, ingin melacak
keberadaan harta Soeharto.
Kebetulan pada saat itu, majalah Times menulis telah terjadi
pemindahan besar-besaran dan mencurigakan harta Soeharto sebesar 9 miliar
dollar dari rekening Swiss ke Wina.
BJ Habibie kemudian menugaskan Jaksa Agung waktu itu Andi
Ghalib untuk menyelidiki kebenaran berita itu. Anehnya, Andi Ghalib malah
meminta izin kepada Soeharto untuk melacak hartanya sendiri dengan alasan
"tidak mungkin bank Swiss mau membuka data rekening tanpa seizin orang
yang punya rekening."
Tentu saja pegawai Bank Swiss tersenyum dan mengatakan
berita itu tidak benar, lalu menghibur Andi Ghalib dengan mengatakan akan
membantunya jika Soeharto sudah jadi tersangka. Dan sampai kematiannya,
Soeharto tidak pernah dijadikan tersangka.
Peristiwa Andi Ghalib itu bisa disebut peristiwa pertama dan
terakhir pelacakan harta Soeharto di bank Swiss. Andi Ghalib kemudian sempat
dituding korupsi oleh Teten Masduki karena ada dana miliaran rupiah masuk ke
rekening pribadinya.
Tidak banyak yang tahu berapa harta Soeharto yang disimpan
di bank-bank luar negeri. Tapi laporan Transparency Internasional, korupsi
Soeharto mencapai 35 miliar dollar atau hampir mencapai 500 triliun rupiah. Itu
baru dari Soeharto, belum lagi dari kroni-kroninya yang selama 32 tahun
merampok kekayaan negeri ini.
Baru pada masa Jokowi, ia mengaktifkan kembali perburuan
harta para koruptor di luar negeri. Tetapi yang dilakukan Jokowi jauh lebih
profesional dibandingkan Andi Ghalib.
Ia membuat program-program seperti Tax Amnesty dan kerja
sama dengan negara-negara ASEAN dalam membuka jejak harta koruptor. Senin, 4
Februari, Indonesia menandatangani MLA Mutual Legal Assistance dengan Swiss,
dalam rangka mengembalikan harta rampokan itu kembali ke negeri ini.
Apakah Jokowi berhasil kali ini?
Kita lihat kemungkinan yang terjadi. Tetapi jika melihat
semakin kuat tekanan untuk menjatuhkannya menjadi Presiden, Jokowi kelihatannya
sudah berada di jalan yang benar. Buktinya, ia membuat takut banyak orang.
Seruput.
Tagar.Id