![]() |
Ilustrasi @ASN |
Kalangan pegawai negeri atau
Aparatur Sipil Negara dan Perangkat Desa ternyata lebih banyak yang memilih
pasangan calon nomor urut dua (02) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, daripada
pasangan calon nomor urut satu (01) Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Fakta itu terungkap dalam survei
Charta Politica periode 22 Desember 2018-2 Januari 2019.
Survei tersebut menunjukkan bahwa
persentase pendukung Jokowi-Ma’ruf di kalangan ASN sebesar 40,4 persen, sedikit
lebih rendah dari pendukung Prabowo-Sandiaga sebesar 44,4 persen.
Begitupun di kalangan Perangkat
Desa, Prabowo-Sandi masih unggul di atas Jokowi-Ma’ruf. Dengan selisih 20
persen, Prabowo Sandi mendapat dukungan 53,8 persen, sedangkan Jokowi-Ma’ruf
sebesar 30,8 persen.
Pengamat politik LIPI Wasisto
Raharjo Jati menilai, lemahnya dukungan ASN beserta perangkat Desa pada
Jokowi-Ma’ruf, kemungkinan disebabkan oleh dua hal.
Pertama karena ASN tergiur dengan
rencana kenaikan gaji yang dijanjikan Prabowo-Sandi jika menang Pilpres
mendatang.
“Saya pikir kemungkinan ada dua
penyebab, pertama Prabowo-Sandi yang ingin menaikkan gaji ASN berkali-lipat,”
tutur Wasisto kepada Tagar News, Jumat (1/2).
Kedua, pada pemerintahan Jokowi
aturan birokrasi serba transparan. Otomatis, ASN sulit mencari celah untuk
melakukan penyimpangan anggaran atau korupsi.
“Karena aturan birokrasi sekarang
ini ketat dan transparan, sehingga ASN kadang susah mencari celah,” jelas
Wasisto.
Mengenai penyebab Pegawai Desa
lebih memilih Prabowo-Sandi, lanjut Wasisto, karena mereka merasa terputus
jalur birokrasi untuk meraih rente.
“Kebijakan sertifikasi tanah
Jokowi sekiranya memutus rantai birokrasi desa untuk meraih rente,” jelasnya.
Dengan lagi-lagi aturan Jokowi
yang transparan, celah Kepala Desa untuk mempolitisasi birokrasi di desa
semakin sulit. Semisal program sertifikasi yang sekarang menjadi program
langsung Jokowi.
“Birokrasi Desa sebenarnya hanya
SekDes, cuman Kades ini kadang mempolitisasi birokrasi desa. Sekarang tidak
bisa karena sertifikasi ini bagian dari progam langsung Jokowi,” jelas dia.
Sebenarnya, kata Wasisto,
Jokowi-Ma’ruf masih bisa mendapatkan hati ASN dan perangkat desa. Asal,
memberikan insentif yang memang diincar mereka.
“Bisa, asalkan Jokowi-Ma'ruf bisa
memberikan insentif-insentif yang bisa merebut hati ASN,” pungkasnya.
Tagar.id