Seorang filsuf, akademisi dan
intelektual publik di Indonesia, Rocky Gerung akan diperiksa oleh Kapolda Metro
Jaya. Ucapannya kala menyebut kitab suci sebagai fiksi pada April 2018, di
salah satu stasiun televisi swasta rupanya berujung permasalahan.
Sebenarnya, pernyataan tersebut
bukan satu-satunya yang terlontar dari mulut mantan Dosen Filsafat Universitas
Indonesia itu. Rocky bahkan berani menyebut bahwa Pancasila mengizinkan orang
untuk menjadi Atheis.
Siapakah sebenarnya Rocky Gerung?
Kenapa dirinya berani menyebut Pancasila mengizinkan orang menjadi
Atheis?"Rocky memang sekuler. Dia juga cenderung atheis," ujar
Aktivis Politik Abi Rekso kepada Tagar News, Kamis malam (29/1).
Abi Rekso, mengaku mengenal sosok
Rocky Gerung, sejak lama. Kala itu dirinya yang merupakan seorang mahasiswa
tingkat akhir, dikenalkan dengan Rocky oleh Mensesneg Era Gus Dur, Bondan
Goenawan.
"Pertama kali saya
dikenalkan oleh Mas Bondan Goenawan. Waktu itu pertama kali saya bertemu Rocky
di Cempaka Putih 45. Rumah Mas Bondan Goenawan. Saya mahasiswa semester akhir,
waktu itu," tuturnya.
Meski Rocky disebut-sebut sebagai
Dosen Filsafat Universitas Indonesia, saat itu yang ia tahu Rocky hanya
menjalankan peran sebagai dosen pengganti, dari Gadis Arivia yang bersekolah di
Amerika Serikat.
"Saya gak tahu apa profesi
dia waktu itu. Tapi rasanya masih. Dia bukan dosen tetap. Tapi dosen pengganti
Gadis Arivia. Gadis Arivia waktu itu sempat sekolah ke Amerika," ujarnya.
Apalagi, menurutnya Rocky hanya
lulusan strata I (S1), yang jelas berbeda dengan kebijakan UI terbaru. Dosen UI
minimal S2.
"Rocky kan cuman S1,
sedangkan setahu saya UI belakangan merevisi prasyarat Dosen yang minimal S2.
Dengan kebijakan baru itu, otomatis Rocky tidak boleh lagi mengajar di
UI," sambungnya.
Pertemuan berikutnya, terjadi di
Kampus Universitas Sumatera Utara, saat Rocky diundang dalam acara yang
diadakan salah satu NGO dari Jerman. Rocky, menurutnya dianggap grup PSI
(Partai Sosialis Indonesia), dan ia salah satu generasi muda yang meneruskan perjuangan
Sosial Demokrat.
Meskipun bertemu dan sudah saling
mengenal, keduanya tak lantas menjalin pertemanan. Justru pertemanan muncul
antara dirinya dengan teman-teman dan lingkungan dari Rocky.
"Saya tidak berteman baik
dengan dia. Tapi, saya berteman baik dengan teman-teman dia, atau lingkungan
dia," ujar dia.
"Saya kenal baik orang-orang
yang dulu akrab dengan Rocky. Bahkan orang-orang yang pernah bantu Rocky secara
finansial. Saya pernah ungkap hal itu di Twit," tukasnya.
Namun, ketika ia mengingat dengan
baik perkenalan dan pertemuannya dengan Rocky, Rocky justru sebaliknya. Kini,
Rocky bergelagat tak mengenali dirinya. "Rocky selalu mengelak tak kenal
saya," ucap dia.
Kapan Rocky Mulai Berubah?
Setelah ia ingat-ingat dengan
baik, rupanya sikap Rocky berubah saat ia menyarankan Rocky menentukan pilihan
politiknya sekitar tahun 2016, jelang Pilkada DKI. Melalui akun Twitternya, ia
meminta Rocky melakukan pengakuan bahwa Rocky telah mendukung Cikeas.
"Sepertinya semenjak saya
cecar dia soal sikap politik mendukung Cikeas. Saya minta Rocky mengakui posisi
politiknya mendukung Cikeas. Jadi jangan lagi sok netral," urainya.
Polemik keduanya pun dimulai saat
itu, namun tidak terungkap ke permukaan, hanya menjadi pembicaraan para aktivis
yang mengenal Rocky dan dirinya. Seperti saat Aktivis Legendaris Tumpak
Sitorus yang merupakan Sekjen Partai
Indonesia Baru kala itu, mengirimi Rocky sebuah pesan singkat.
"Tokoh Aktivis Legendaris
bernama Tumpak Sitorus, sms ke Rocky. Menanyakan kenapa saya nantangin debat
terus. Dan Rocky hanya menjawab, gue gak kenal dia," jelasnya.
Padahal, menurut Sekretaris
Jenderal Pergerakan Indonesia ini, waktu itu Rocky belum setenar sekarang. Tapi
kerap mengelak, tidak berani menerima tantangan untuk debat terbuka bersama
dirinya.
Rocky Filsuf Sewaan Tergantung
Order and Bill
Kini, di mata Abi, Rocky Gerung
tak lebih dari seorang tukang. Kerap memainkan rangkaian kalimat untuk mencaci
pihak yang satu, dan membela pihak lain sesuai perintah tuannya.
"Bagi saya, Rocky itu tukang
saja. Dia mengerjakan sesuatu karena ada order dan bill. Sederhananya, dia
sudah gak punya lagi pekerjaan. Ini bukan cuman kata saya, tapi kata
teman-temannya sendiri," imbuhnya.
"Tergantung siapa yang
bayar, pasti dia bela,"tambahnya.
Jualan Rocky pun mulai terlihat
olehnya pada tahun 2016. Rocky melakukan pengkhianatan ideologis dengan menjual
isu keberagaman dan toleransi.
"Jadi, sejak 2016 saya sudah
melihat pengkhianatan ideologis Rocky, yang dulu jualan isu keberagaman dan
toleransi. Rocky kini gak lebih seperti penjilat tuan," tegasnya.
Hasilnya, bisa terlihat dari
pengikut Rocky yang notabene memainkan isu atas nama agama. Tak lain
berafiliasi dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua
(02) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga Front Pembela Islam (FPI).
"Pengikutnya Rocky sekarang
orang-orang yang berafiliasi dengan Prabowo-Sandi, juga FPI. Dia diterima oleh
kelompok-kelompok yang kerap melakukan kekerasan atas nama agama,"
tambahnya.
Menurut Abi, Rocky yang sejatinya
lahir lalu besar di Manado itu kini tak ubahnya orang sewaan untuk mencaci maki
Presiden Jokowi. Pernyataan yang terlontar dari mulutnya tak ubahnya ajakan
untuk menghardik, bukan mengkritik.
Rocky juga bukan pengamat politik
yang lantas memunculkan solusi, tapi, malah melakukan provokasi dengan
menentang akal sehat.
"Apa yang dilakukan Rocky
itu menentang akal sehat, dengan jalan siasat jahat. Dia tidak melakukan
kritik, melainkan mengajak orang untuk menghardik, dia tidak memunculkan
solusi, melainkan melakukan provokasi. Jadi bagi saya, Rocky adalah orang yang
disewa untuk mencaci-maki Presiden Jokowi," tandasnya.
Tagar.id
Tagar.id