![]() |
PSI |
Begitulah
kira-kira suara banyak orang ketika saya sedang mendukung Partai
Solidaritas Indonesia maju ke depan. Dan ini juga pertanyaan yang
dilontarkan banyak orang yang gelisah ketika mereka simpati pada PSI, tapi
takut suaranya hilang.
Ya. Sistem
Parliamentary Threshold memang membuat banyak partai baru ketar ketir. Kalau
mereka tidak lolos diangka 4 persen, mereka bakalan terjungkal, tidak dapat
kursi di Senayan.
UU 7 Tahun
2017 Pasal 414 dan 415 tentang Pemilihan Umum, memang mengatakan bahwa partai
yang tidak lolos PT akan hangus. Yang hangus adalah kursi DPR RI, tapi DPRD
tetap ada.
"Jadi,
apa suara kita yang milih PSI akan terbuang sia-sia, bang?”.
Nah, kalau
masalah "sia-sia" ini berbeda. Definisi sia-sia adalah suara menjadi
tidak berguna.
Saya balik
pertanyaannya dengan pertanyaan lagi.
"Seandainya
kita pilih Caleg dari partai besar, tetapi caleg itu kelak ketika terpilih
kerjaannya cuman datang dan tidur, apakah suara kita tidak sia-sia?
Seandainya
kita pilih Caleg dari partai yang sudah pasti lolos PT, tapi ketika di Senayan
dia korupsi dan maen suap, apakah suara kita yang memilih dia jadi tidak
sia-sia?
Seandainya
kita pilih Caleg yang kita harapkan mewakili kita, tapi sesudah terpilih dia
lupa pada kita, apakah suara kita juga tidak sia-sia?
Ya, sia-sia
juga. Kita memilih seseorang yang ternyata hanya butuh suara kita saja, bukan
menjadi perwakilan kita..
Kalau begitu,
sama saja seperti makan buah simalakama, milih PSI bisa jadi suara hangus,
tidak milih PSI bisa jadi suara tidak berguna..
Jadi mau
pilih yang mana? Ya, sesuai hati nurani saja.."
Kalau saya
sendiri, senang melihat sesuatu yang baru, yang masih idealis untuk membawa
perubahan dalam parlemen kita. Anggota DPR yang kemarin saja bobrok gak
kira-kira. Kegiatan mereka sibuk main media sosial, tapi kerjaannya gak ada.
Mau pilih mereka lagi apa?
Ngga. Saya
mau anak muda yang duduk disana. Mereka yang membawa pemikiran baru, gaya baru
dan semangat baru.
Karena itu
saya dorong PSI ke Senayan sebagai agent of change, agen perubahan. Karena
tidak ada perubahan yang terjadi, jika kita tetap melakukan cara-cara yang
sama.
Manusia
urusannya berusaha, hasilnya biar Tuhan yang punya kuasa..
Kalau paham, mari seruput kopinya..