![]() |
Cover Majalah |
Sejak
ditinggalkan Ahok, Jakarta mendadak menjadi kota misteri..
Misteri
berawal dari Balaikota yang dulunya sangat terbuka, dimana masyarakat datang
berduyun-duyun mengadukan masalahnya dan disambut Ahok dengan sukacita. Mereka
dulu bisa selfie dan pulang dengan gembira karena solusi masalah sudah ada.
Sekarang,
Balaikota tertutup tirai mirip warteg saat bulan Ramadhan. Wartawan tidak boleh
meliput apalagi warga yang punya masalah, cuma diintip saja dari dalam. Kalau
jelek, ya ditinggal. Kalau cakepan dikit, tinggalkan no hape anda di meja
pendaftaran.
Misteri
banget, sampai ada rencana untuk membuat film horor dengan judul
"Guna-guna Oke Oce". Ini seperti ilmu hitam yang muncul saat kampanye
dan hilang ketika sudah terpilih. Sudah tidak terdengar lagi kabarnya meski
katanya sudah ada ribuan calon pengusaha.
Mungkin mereka
sudah menjadi zombie yang keliling kemana-mana sambil berkata berulang-ulang,
"Katanya dimodalin.. Katanya dimodalin.. Mana ?"
Misteri
terbesar adalah misteri reklamasi. Dulu pada masa Ahok reklamasi Jakarta yang
sudah dilegalkan sejak 1995, akan dikeluarkan IMB asal pengembang bayar
kontribusi tambahan 15 persen. Dari kontribusi itu, Pemprov DKI bisa mendapat
tambahan pendapatan 179 triliun rupiah.
Tentu saja
aksi Ahok itu membuat pengembang marah karena mereka jadi rugi bandar. Jatuhlah
Ahok dan terbitlah Anies dengan slogannya yang terkenal "Tolak Reklamasi
!"
Lalu - Sim
Salabim - mendadak IMB untuk pengembang di reklamasi terbit, tapi gak pake 15
persen kontribusi tambahan. Hiii.. horor sekali.
Lalu
muncullah aksi-aksi DPR untuk menuntut penjelasan pada Anies dengan nama keren
"interpelasi". Tapi ini juga pasti hilang, karena memang sangat
misteri. Orang bilang hangat-hangat tai ayam.. emang tai ayam hangat ya ?
Yang menarik,
ada kelompok SJW dengan slogan "perjuangan suci" yang pada masa Ahok
teriak keras supaya menolak reklamasi, sekarang mendadak mati suri. Mungkin dah
pada kenyang, jadi tidurnya mapan..
Jakarta
memang penuh dengan misteri ditengah angka APBD yang tinggi, sebesar 70 triliun
rupiah. Apalagi kalau 2024 ada yang mau maju sebagai Capres negeri ini, sulapan
bisa terjadi di sana sini.
Kemana KPK
disaat seperti ini ? Maaf, KPK sedang sibuk dengan kasus lain yang lebih seksi.
Sesama bus kota dilarang saling mendahului.
Paling
misteri tentu kursi Wagub DKI..
Sesudah
ditinggalkan Sandiaga Uno, kursi itu sampai sekarang tidak ada yang mengisi.
Dengar-dengar kalau malam Jumat Kliwon, kursi itu bergerak-gerak sendiri. Malah
pernah ada yang memergoki ada bayangan seseorang disana tapi kemudian hilang.
Dia meninggalkan pesan, "Mau berapa ? Dp dulu di muka.."
Itulah
mungkin kenapa Jokowi mau pindahkan ibukota jauh dari Jakarta. Dia sudah tidak
tahan dengan bahasa klenik dan obat kuat disana.
"Banyak
grandongnya.." Kata seorang teman yang berprofesi dukun dan sempat
beriklan mini, "Anda punya masalah dengan istri? Sama. Saya juga. Hubungi
081234xxxx. Kita curhat2an sesama lelaki.."
Tapi melihat
wajah Gubernur yang terpampang di cover majalah supranatural, saya sempat
bangga juga. "Akhirnya, ada juga yang menghargai kerja Gubernur DKI.
Jokowi boleh ada di cover majalah Time. Ahok boleh nampang di majalah Globe.
Tapi itu majalah asing. Nah, beliau akhirnya dihargai oleh majalah terbitan
anak bangsa sendiri.."
Meski tetap
judulnya misteri, "Pangeran Diponegoro apa dulu Arab juga ya ?"
Ahh.. bingung
aku bingung, mending seruput kopi.