![]() |
Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng |
DennySiregar.id, Jakarta - ”Bro, ikut ketemu
pak Ganjar yuk..". Ajak seorang
teman. Wah, kebetulan. Sudah lama saya kepengen ketemu tokoh yang satu ini.
Tapi waktu selalu tidak bersahabat. Dua kali saya undang di acara talkshow
seruput kopi, selalu batal di menit terakhir karena memang urusan beliau banyak
sekali.
Akhirnya
malam itu kami meluncur ke sebuah tempat di Selatan kota Jakarta. Kebetulan pak
Ganjar lagi ada di ibukota. Dan kami menunggu dia datang sambil seruput dua
ruput kopi bersama anak buahnya. Satu dua tamu datang dari Semarang, kami
persilahkan mereka ketemu duluan karena dari jauh. Kami sih asyik asyik aja
ngobrol ngalor ngidul tentang dunia politik sekarang.
"Mas,
silahkan.. Bapak sudah selesai.."
Ah, akhirnya.
Sudah hampir jam 12 malam. Gile juga ni orang, kapan tidurnya nemuin tamu
sedemikian banyak?
Akhirnya pak
Ganjar turun dari atas kamarnya ke ruang tamu. Pakai kaos hitam dan begitu
santai. Senyumnya lebar dan matanya suka berkerling nakal. Pertanda mudanya
dulu bandel dan agak jail.
Ternyata kami
gak usah kenalan. Dia kenal kami semua lewat tulisan. Tidak ada ice breaking,
semua mengalir lancar. Dan seperti layaknya pemimpin, dia mendominasi
pembicaraan.
Selama 2 jam
pertemuan, luruh semua citra pemimpin daerah yang selama ini selalu lekat
dengan jaim, sok kuasa dan kaku. Ganjar Pranowo lebih seperti teman nongkrong
di warkop dekat kampus.
Kami
ketawa-ketawa, sebenarnya kami mentertawakan banyak keadaan. Dia ternyata lebih
nyinyir sebenarnya karena lucu saja melihat perilaku banyak politikus yang
sangat beda antara kosmetik di media sosial dan di dunia nyata.
Ganjar
termasuk pemimpin yang mencoba menaikkan citra dirinya melalui dunia medsos.
Tapi menurut saya dia kurang natural. Ternyata malam itu saya baru dapat
jawabannya, karena dia memang lebih senang tampil apa adanya. Tapi karena dia
pemimpin daerah dan public figure, dia harus memoles dirinya.
Mirip dengan
seorang cewe yang sudah cantik ketika apa adanya, mencoba dandan dengan
kosmetik, tapi yang terlihat malah jadi sedikit berlebihan.
Ganjar
Pranowo lebih asik jika menampilkan dirinya sendiri, apa adanya. Dari kepalanya
tertuang banyak ide tentang bagaimana menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi
maju.
Saya
menawarkan ide bagaimana jika Jateng mencoba membangun konsep Provinsi Digital? Ini narasi yang menarik ketika Pemprov Jabar sudah mencoba membangun citra
sebagai Provinsi halal.
Tidak terasa
sudah hampir setengah dua malam. Banyak yang masih ingin kita tertawakan,
karena kami lebih banyak ketawanya daripada ngobrolnya. Jadi tahu
tipikal-tipikal seperti apa para pemimpin daerah yang notabene adalah temannya
juga.
Tapi karena
sopan dan kami tahu bahwa besok pagi dia ada pertemuan dengan Presiden, kami
pamit pulang.
Dia mengantar
kami sampai depan pintu. Hangat. Seperti seorang teman lama mengantar
sobat-sobatnya pulang. Dan sampai depan pintu pun kami masih ketawa-ketawa
guyon.
Di perjalanan
pulang, saya berfikir panjang. Ganjar Pranowo sebenarnya adalah calon pemimpin
masa depan. Gayanya pasti disukai emak-emak dan milenial. Ganteng, ramah dan
tidak palsu.
Sayangnya,
sulit baginya untuk lebih besar dari dirinya yang sekarang. Karena partainya
belum tentu merestui dia lebih tinggi dari jabatan dia sekarang. Disini Anies
Baswedan dan Ridwan Kamil punya keuntungan karena mereka independen, bisa
tampil secantik-cantiknya tanpa risau ada yang merasa tersaingi dgn
penampilannya.
Ah, tapi
semua kemungkinan pasti sama besarnya dengan ketidakmungkinan. Toh, Jokowi juga
bisa menjabat lebih tinggi meski ia ada di suatu organisasi.
Sudah lewat
tengah malam. Mata sudah sepet dan lidah sudah merindukan secangkir kopi
nasgitel, panas legi dan kuentell...
Seruput.