![]() |
Denny Siregar |
DennySiregar.id, Jakarta - Saya tahu, bahwa
saya adalah target utama dari kelompok khilafah, HTI dan Taliban di KPK.
Mereka
bersama-sama dengan media besar mencoba membunuh karakter saya dengan tulisan
di media mereka. Ada dendam pribadi ketika agenda dan periuk nasi mereka saya
bongkar.
Awalnya
mereka mengabaikan, "Siapa sih Denny? Dia bukan siapa-siapa, abaikan
saja..". Tapi ternyata mereka salah. Pertahanan mereka rontok dan api di
markas mereka makin membesar.
Sesudah itu
ditiupkanlah tudingan "buzzer yang dibayar istana" supaya orang tidak
percaya apa yang saya tulis. Lumayan berhasil. Saya dimusuhi dan dicaci, bahkan
oleh mereka yang dulu segaris dalam perjuangan memilih Jokowi.
But the show
must go on.. Gak penting pendapat banyak orang, target saya jelas
"kelompok khilafah yang sembunyi dalam banyak baju".
Tidak
berhasil membunuh karakter, mereka kemudian mengadu-adu saya dengan polisi
lewat peristiwa "batu dalam ambulans". Gagal maning. Akhirnya mereka
membangun narasi bahwa saya dilindungi polisi dan istana. Dahsyat, kan?
Dan setelah
mereka tidak mampu membangun fitnah, mereka kemudian membangun isu supaya saya
dibunuh karena menghina STM. Propaganda mereka supaya ada orang yang
terprovokasi untuk menghilangkan nyawa saya..
Tenang aja,
kawan.. Kata
Chairil Anwar "Hidup sekali, berarti, lalu mati.."
Mati itu
pasti. Tinggal apakah kita mati dalam kebenaran atau hidup dalam kemunafikan..
Saya jalani
hidup ini dengan merdeka. Dan sangat percaya bahwa Tuhan akan melindungi saya. Kain
kafan pun sudah saya siapkan..
Sampai tugas
saya selesai..
Setidaknya
saya sudah meninggalkan jejak di negeri ini. Dan tidak hilang bagai debu yang
terlupakan..
Salam seruput kopi.