![]() |
Aksi Mahasiswa |
DennnySiregar.id, Jakarta - Adek-adek
mahasiswa, adek-adek pelajar.. Sudahlah. Sudahi demo-demo itu. Awalnya kami
simpati pada kalian, karena menganggap bahwa kalian berjuang untuk kami, rakyat
negeri ini.
Tapi
lama-lama kami muak. Tuntutan menunda RUU KUHP sudah dipenuhi Presiden, kalian
tetap turun ke jalan. Malah Presiden mengundang kalian dengan sopan, kalian
menolak.
Lama-lama
kami curiga, benarkah aksi kalian murni untuk bangsa ini ? Atau cuma sekedar
kegenitan supaya partai melirik kalian nanti?
Karena niat
tulus itu biasanya terlihat dari perilaku saat dijalan, tapi perilaku kalian
dengan main bakar-bakaran, bom molotov beterbangan, merusak fasilitas umum,
membuat macet jalanan, membuat ojol banyak kehilangan pendapatan, membuat kami
curiga bahwa kalian punya kepentingan golongan.
Jangan-jangan
kalian itu sebenarnya Fahri Hamzah muda? Yang dulu teriak-teriak keadilan, di
DPR juga teriak-teriak supaya perut kenyang? Jangan-jangan kalian bukan Adian
Napitupulu muda, yang memang militan tapi supaya negeri ini bisa berkembang?
Dulu 1998,
kami berdemo dan mendapat simpati. Polisi kemudian dimaki karena anarkis.
Tapi
sekarang, kalian berdemo dan mendapat caci maki. Polisi mendapat simpati karena
kalian anarkis.
Beda sekali.
Dulu kami melakukan aksi dengan merdeka, kalian sekarang melakukan aksi dengan
kode "dapat berapa"?
Apa bedanya
kalian dengan FPI yang dulu kalian ributkan karena selalu merusak hanya untuk
memenuhi tujuan? Kalian sekarang menjadi mirip seperti mereka, kelompok yang
dulu kalian anggap hina..
Sudahlah. Isi
kembali bangku-bangku kalian. Buka kembali buku-buku kalian. Kami rindu
mahasiswa yang berjuang di dunia internasional mengalahkan banyak peserta
karena keilmuan. Bukan mahasiswa yang sibuk dijalan, sambil bawa poster besar
bertuliskan, "Jangan atur kami punya selangkangan.."
Apa kalian
tidak sadar bahwa polisi yang menjaga kalian itu punya keluarga yang cemas
menanti kepalanya pulang ke rumah? Yang takut suaminya mati dan anak mereka
menjadi yatim sedangkan ibunya menjadi janda?
Sudahlah.
Pulanglah. Mari kita bangun negeri ini dengan kepala dingin dan kecerdasan
diatas rata-rata. Malu kita dilihat orang Singapura dan Malaysia, yang terus
ketawa melihat bangsa kita yang selalu kalah.
Jangan sampai
masyarakat muak dan malah turun ke jalan mengejar kalian yang tidak berhenti
turun ke jalan. Bisa dibotaki kepala kalian biar mirip Ferdinan Hutahaean..
Pulang ya.
Saya sendiri males lihat anak pelajar di samping kalian yang bajunya baju
pelajar, mukanya boros kayak tiker digelar..
Udah ah, saya
seruput kopi dulu. Tolong cukur kumis itu.
Macam sapu ijuk pun kulihatnya..