![]() |
Mobil Ambulans |
DennySiregar.id, Jakarta - Alih fungsi ambulans
sebagai bagian dari senjata perang itu bukan barang baru.
Dalam perang
Suriah, ambulans bukan saja mengangkut batu dan bom molotov seperti disini,
tetapi bahkan difungsikan sebagai pengangkut senjata berat untuk kelompok pemberontak.
Ambulans
adalah penyamaran yang sempurna, karena ia dilindungi oleh Konvensi Jenewa
tahun 1949 sebagai objek yang tidak boleh diperangi oleh kedua belah pihak.
Selain itu ia juga berfungsi sebagai "tempat aman" bagi para
pemberontak untuk berlindung dan mengungsi ke tempat lain.
Di Suriah,
model penyamaran dengan menggunakan medis ini dilakukan oleh organisasi
propaganda berbaju kemanusiaan bernama White Helmets.
Dalam
beberapa demo di Indonesia, kita melihat model penyamaran yang sama dengan menggunakan
ambulans.
Saat aksi 22
Mei lalu, polisi menangkap ambulans dengan logo Gerindra yang membawa batu.
Supirnya mengaku dibayar 1,2 juta untuk mengangkut batu, membagikan amplop
berisi uang ditengah kerumunan massa bayaran.
Itulah kenapa
saat demo aksi 22 Mei lalu saya menulis untuk mengawasi petugas medis swasta
yang sudah standby di sekitar lokasi.
Ada ACT yang
setahu saya pernah melakukan demonstrasi kekejaman perang Suriah dengan membawa
bendera pemberontak Suriah atau FSA. Ada juga dompet dhuafa yang sudah ada
disana. Ngapain dompet dhuafa ngurusin demo segala, bukannya sibuk membantu
fakir miskin?
Dari sini
kita bisa lihat bahwa bukan salah polisi ketika mencurigai ambulans berlogo
Pemprov DKI dan PMI membawa batu - dan molotov.
Pengakuan PMI
sih, kardus berisi batu dan molotov itu titipan demonstran. Dan dari situ saya
bisa mengambil kesimpulan, bahwa ambulans disaat tidak mengambil orang sakit,
bisa juga dipakai untuk membawa barang titipan saat senggang.
Sejenis JNE
lah gitu..
Dan dari
video ini kita bisa melihat fungsi lain ambulans saat ada di aksi demo..
Saya seruput kopi dulu. Mumpung masih pagi.