![]() |
Fachrul Razi |
DennySiregar.id, Jakarta - Saya sempat kaget
juga melihat berita bahwa Fachrul Razi, senator Aceh, dicalonkan jadi Menteri
Agama.
Si senator
ini yang dulu melaporkan saya ke polisi karena merasa saya menghina rakyat
Aceh. "Wah, kalau orang ini jadi Menteri Agama, kacau.." Pikir saya.
Ya gimana gak kacau, wong doi tidak bisa membedakan antara kritik pada parlemen
Aceh dengan menghina rakyat Aceh. Bisa kacau Departemen Agama dipimpinnya..
Tapi kabar baru datang, katanya bukan Fachrul Razi
yang botak itu. Rambutnya lebat, kata seorang teman. Saya pun teringat seorang
Jenderal TNI Purnawirawan Fachrul Razi, Ketua tim Bravo 5, salah satu organ
terkuat Jokowi saat Pilpres.
Jenderal Fachrul Razi adalah inisiator yang
mengumpulkan para Purnawirawan Jenderal saat kampanye Jokowi. Strategi Fachrul
Razi ini sangat efektif menepis isu kalau Purnawirawan TNI semua ada dibelakang
Prabowo.
Fachrul Razi dulu adalah mantan Wakil Panglima TNI
saat era Gus Dur. Karena jabatan Wakil dihapus, akhirnya Fachrul Razi pun
tersingkir.
Nah, yang menarik, Fachrul Razi ini dikenal sebagai
ahli strategi militer. Dia juga dikenal sebagai salah satu arsitek militer di
kabinet Jokowi.
Pertanyaannya, ada apa seorang ahli strategi militer
dicalonkan jadi Menteri Agama? Apa hubungannya militer dengan agama?
Saya sempat bingung beberapa saat sebelum menyadari
bahwa agenda utama Jokowi dalam pemerintahan keduanya adalah RADIKALISME. Dan
bicara radikalisme di Indonesia, tentu juga harus bicara agama karena agama itu
menjadi bungkusnya.
Ada kemungkinan besar, Jokowi ingin membersihkan unsur-unsur
radikalisme di tubuh departemen agama yang sudah kronis.
Departemen ini memang salah satu sarang tempat
berkembang biaknya virus zombie itu dan untuk membersihkannya harus dengan
penanganan dan strategi khusus, bukan lagi dengan pendekatan persuasif tetapi
harus dengan cara "keras".
Keras yang dimaksud disini tentu bukan untuk memukul,
tetapi bagaimana mengkanalisasi kelompok radikal itu, sehingga ruang mereka
akan menjadi sangat sempit.
"Wah, menarik kalau gini.." Pikir saya. Saya
pasti akan menantikan dan sangat mendukung gebrakan out of the box yang
dicanangkan Jokowi. Penusukan Wiranto ternyata sangat membekas sehingga perlu
ada strategi khusus untuk melawan mereka.
Semoga Jenderal Fachrul Razi menjadi Menteri Agama dan
kita akan melihat perang strategi melawan radikalisme. Perang yang sama yang
dilakukan Jokowi di tubuh Perguruan Tinggi yang sudah dilakukannya sebelumnya. Seruput
kopi dulu, Pakde. Saya jadi semangat kalo gini..