![]() |
Banser |
DennySiregar.id, Jakarta - Selama beberapa
tahun ini, saya selalu disamping Nahdlatul Ulama berjuang bersama menghadapi
kelompok radikal, utamanya di media sosial.
Bedanya, NU
punya massa yang sangat besar. Mulai dari Pemuda Anshor dan Banser sampai
Fatayat NU bergerak di lapangan sampai harus berbenturan dengan mereka
dimana-mana.
Saya sejak
dulu yakin, tanpa NU, negara ini sejak lama habis. Hanya NU yang bisa
menghadang gerakan mereka ketika bahkan aparat negara belum sadar bahwa ada
kelompok radikal berbaju agama sedang menyusup dan berusaha membangun kekuatan.
NU punya
slogan yang bikin merinding, "hubbul wathon minal iman", cinta tanah
air sebagian dari iman. Inilah doktrin terpenting yang dibangun lewat syair
"yaa lal wathan" ciptaan KH Wahab Hasbullah dan selalu dikumandangkan
teman2 Anshor dan Banser di lapangan.
Saya kagum
dan hormat dengan kalian. Dengan besarnya massa kalian, ada yang bilang 40
juta, ada yang bilang 60 juta anggota, NU tetap menjadi organisasi massa yang
rendah hati. Setiap ngobrol dengan kalian, saya menemukan suasana Indonesia di
hati. Ketawa, bercanda, sambil saling cela tanpa menyakiti.
Agama dimata
kalian, sesuatu yang sakral, sehingga tidak boleh dihina dalam bentuk kekerasan
terhadap umat agama lain. Itulah kenapa dibanyak tempat, saya selalu terharu
ketika umat agama lain juga terlihat bergandeng tangan dengan NU. Mereka
seperti saya, sangat menghormati NU.
Dan pada
waktu Pilpres, kita mempunyai slogan yang sama, ini bukan tentang Prabowo dan
Jokowi. Tetapi ini tentang NKRI. Jangan sampai kelompok radikal itu menguasai
negeri ini dengan ada di pemerintahan. Garis kita tegas dan akan kita
perjuangkan sampai mati.
Karena itu,
saya yakin, kita tidak akan merendahkan diri dengan jabatan dunia apalagi
sampai menjual diri dengan kata, "kita sudah membela negara kenapa tidak
diberikan tempat di pemerintahan?".
Bagi saya,
itu narasi yang melecehkan. Dan dibangun pihak lawan dengan propaganda yang
massif untuk membenturkan. Urusan jabatan itu amanah, bukan peluang.
Urusan
membela tanah air adalah urusan dengan Tuhan dalam memperoleh kemuliaan dan
kelak akan kita bawa sebagai pertanggung-jawaban. Tidak ada yang utama selain
itu. Tidak ada apapun yang sebanding didunia ini, jika diukur dengan itu..
NU, saya dan
banyak teman lain di nusantara, akan terus berjuang supaya negara ini tegak,
sebagai bentuk menjaga warisan dari para kakek nenek kita yang sudah bertaruh
nyawa. Dan akan tetap seperti itu sampai nyawa kita kembali ke pencipta.
Saya kangen
kumpul lagi dengan teman-teman Ansor dan Banser dengan candaan, seruput kopi
dan kepal kepul sampe mantul, bicara tentang banyak hal.
Tidak ada
yang lebih tinggi dan lebih rendah ketika kita duduk bersama. Kita sama. Karena
kita Indonesia. Salam kangen, sahabat-sahabatku di NU yang tercinta.. Seruput
kopinya..