![]() |
Galia |
Jakarta -
Saya buka fesbuk lagi karena ada berita Ir. Ciputra meninggal dunia. Tokoh
properti yang dikenal dengan panggilan Om Cip ini meninggal di usia 88 tahun.
Karyanya dimana-mana di seluruh Indonesia. Dan ia bagian dari sejarah
pembangunan Indonesia.
Tapi,
MasyaAllah, beranda malah penuh dengan debat tentang pernyataan Agnes Monica.
Statusnya sadis-sadis lagi antara pro dan kontra tentang pernyataan "Tidak
berdarah Indonesia".
Gada yang
inget kalau Om Cip meninggal. Malah seperti dianggap gak ada. Lewat ya lewat
aja, minggir ini ada urusan yang lebih penting !
Saya juga gak
paham kenapa pernyataan Agnes gitu aja meski sampe harus berantem segala sampe
lupa kalau harus masak dirumah?
Saya mau
nulis tentang "dua anak SMP di Batam dikeluarkan dari sekolah karena tidak
mau hornat bendera aja" jadi batal. Bukannya apa-apa, ntar debat tentang
Agnes pindah ke komen, karena itu topik hot hot melotot.
Mungkin benar
kata seorang teman, kenapa Tuhan menciptakan sepasang kaki dan sepasang tangan?
Itu supaya kita bisa memukul dan menendang. Karena dna kita sejak jaman
penjajahan adalah berantem, jadi dimanapun, topik apapun, selalu harus ada
"gelud"nya.
Itulah
mungkin kenapa dulu Belanda kabur dari Indonesia. Capek liat kita masalahin hal
yang sederhana, sampe harus unfriend segala.
Sedangkan
mereka mikirnya gimana bangun bendungan raksasa, kita lebih sibuk berantem
antara bubur yang diaduk dan gak diaduk. Orang Belanda makan ya makan aja, mau
diaduk mau gak diaduk terserah elu. Yang penting sendoknya dikembaliin, jangan
dibawa pulang.
Dan situasi
berantem itu makin hot kalau tokoh Nyai blewer dan Abang cincin besar turun
komen juga. Mereka menikmati situasinya. Harus ada kontroversialnya negeri ini,
kalau adem ayem itu mencurigakan.
Kita jd mirip
desa Galia di komik Asterix, yang menikmati aroma perkelahian sebagai bagian
dari budaya. Dan nanti di akhir komik, selalu Padli Zonix yang diikat ke pohon
sedangkan yang lain menikmati babi panggang.
Padahal ada
Maria Ozawa yang dukung timnas Indonesia, tapi itu kurang menarik perhatian.
Mungkin karena udah terlalu old school, sedangkan pilihan baru setiap hari ada.
Tumben gada yang sibuk "woiii bagi link wooiii", karena semua sudah
punya.
"Maria
Ozawa?? Wahh, lu pasti anak 90-an.." Malu kan, secara umur kita masih di
angka 20-an.
Inilah kenapa
saya kalau keluar negeri selalu dengan bangga bilang, "Saya Indonesia",
meskipun darah ada Bataknya, juga ada sedikit darah Asgard dan pernah tinggal
di Gotham City.
Karena negeri
yang kucinta inilah yang selalu menawarkan cerita dengan bumbu tajam sehingga
terasa di lidah. Kalau di luar negeri itu meski cantik tapi membosankan. Mereka
terlalu tenang dan tidak ada gerakan seperti gedebong pisang.
Saya selalu
bilang pada teman di luar, "Melihat negeri kalian yang cantik saya seperti
membayangkan Luna Maya. Sedap dipandang doang, karena untuk dimiliki diluar
jangkauan.."
Hari ini
titik berantem masih di Agnes Monica. Besok pasti beda. Mungkin tentang
Ferdianan Hutahaean yang tiba-tiba memperlihatkan saldo ATMnya, yang isinya
mengharukan. Pas dibuka di ATM, tulisannya "Anda belum beruntung, silahkan
coba lagi.."
Dan kita ribut
lagi. Kalau kata anak Medan, "Entah apa apa yang kelen apakan pun sampe
apa semua.."
Seruput kopi ah...