![]() |
Ashraf Sinclair dan BCL |
Jakarta - "Jantungmu
kena.." Begitu kata
temanku seorang dokter spesialis jantung. Kaget? Pasti. Karena selama ini saya
sama sekali tidak merasa sakit apa-apa. Tapi sesudah melewati beberapa tes,
kesimpulannya seperti itu.
Kardiovaskular
sering disebut sebagai silent killer, atau pembunuh senyap. Itu karena orang
yang mengidapnya tidak sadar bahwa pembuluh darahnya yang berhubungan sama
jantung mampet. Seperti selang yang buntu karena kerak, keraknya harus
dibersihkan supaya aliran darah ke jantung bisa lancar.
Tapi ini kan
bukan selang yang mudah dibersihkan dengan bahan kimia. Ini pembuluh jantung
yang sangat tipis dan kecil. Jalan terbaik adalah memasang ring, supaya
melebarkan jalan aliran darah ke jantung.
Masalahnya,
tidak banyak yang sadar dengan hal ini. Karena mereka merasa sehat. Dan setiap
kali ada penyumbatan, mereka menganggapnya masuk angin. Karena badan kurang
enak, mereka lalu olahraga dengan keras. Yang terjadi darah memompa dengan
keras tapi salurannya buntu.
Akibatnya
kalau gak stroke, ya lewat..
Ashraf
Sinclair, suami BCL, yang baru saja meninggal dalam usia 40 tahun adalah orang
yg rajin olahraga, hidup sehat dan tidak merokok. Tapi ada kemungkinan dia kena
kardiovaskular.
Lho, kenapa ?
Karena,
menurut seorang Profesor dibidang jantung, penyebab utama kardio adalah Gen.
Jadi kalau orangtua kita punya riwayat kardio, ya anaknya kemungkinan besar
juga kena.
Penyebab
kardio paling utama menurutnya adalah darah tinggi, kolesterol, dan kekentalan
darah yang berlebih. Gabungan ini menyebabkan kerak pada saluran pembuluh jantung.
Dan obatnya hanya satu, setiap hari selama seumur hidup, minum obat untuk
mengatasi itu.
Ashraf
mungkin tidak menyadari itu, karena merasa sehat. Di IG nya bahkan dia bilang
sesuatu tentang sit up 20 ribu kali dalam waktu 30 menit. Padahal, kalau sudah
kena penyumbatan, olahraga tidak boleh terlalu keras atau kompetitif.
Ingat Adjie
Massaid kan?
Adjie juga
meninggal karena masalah sama. Mungkin dia merasa badannya gak enak, sehingga
maen futsal. Padahal futsal itu olahraga berat banget, mirip basket. Akhirnya,
dia pingsan dilapangan bola dan meninggal.
Adjie dan
Ashraf punya pola yang sama. Hidup sehat, olahragawan dan tidak merokok. Mereka
"dibunuh" juga secara senyap.
Jadi, kalau
sudah usia 40 tahunan, lebih baik cek ke dokter jantung apakah punya resiko
penyumbatan. Kalau sudah kena, ya rutin minum obat setiap hari seumur hidup.
Kalau ngga, mirip Adian Napitupulu yang sudah 5 ring, tapi mungkin gak disiplin
minum obatnya.
Ini semua
hanya perkiraan saja. Dokter, terutama yang spesialis jantung mungkin bisa
memberikan penjelasan yang lebih akurat. Saya hanya bicara berdasar pengalaman
dalam sisi orang awam.
Terakhir,
saya harus terimakasih kepada orang2 yang sudah berusaha keras supaya saya
baik-baik saja. Kepada seorang teman dokter wanita di Surabaya yang
mengingatkan saya dan memberikan tes gratis.
Kepada
dokter-dokter di Medistra yang berjibaku supaya saya masuk rumah sakit. Kepada
seorang Profesor ahli yang mengoperasi saya dan tidak mau dibayar. Dan kepada
seorang tokoh besar yang memaksa saya untuk operasi, karena tahu saya bandel
dan keras kepala.
Saya tidak
bisa menyebut nama kalian, karena saya menghormati privacy. Saya hanya bisa
menyebut kalian "para malaikat di bumi" karena bekerja dalam senyap
sesenyap pembunuh di jantung saya, sehingga saya masih bisa menulis sampai
kini..
Biarlah Tuhan
yang membalasnya. Saya hanya bisa menyediakan secangkir kopi.. Seruput.