![]() |
Ahok Minta Maaf |
Wah, banyak juga yang kirim ke
saya copy surat permintaan maaf Ahok. Tentu disertai seruan kemenangan,
"Hehe Denny, tuh Ahok sudah mengaku bersalah dan dia minta maaf.."
Saya mau bales, tapi kok gimana ya, kak emma.
Minta maaf itu bukan persoalan
menang atau kalah, benar atau salah. Minta maaf itu lebih kepada adab,
perwujudan ahlak.
Masing-masing masih memegang
kebenaran versinya sendiri, tetapi tentu kebenaran dipegang dengan tetap
menjunjung norma dalam hubungan antar sesama. Itulah yang penting..
Dan jelas Ahok harus minta maaf
duluan, karena ia jauh lebih muda dari KH Ma'ruf Amin yang sudah sepuh. Dan
sebagai seorang sepuh berwibawa, pak Kyai juga wajib memberi maaf.
Kemarahan NU dan GP Anshor
terhadap Ahok sebenarnya bukan kemarahan karena mereka merasa benar, tetapi
lebih kepada mereka masih kuat menjunjung tinggi ahlak, dimana yang muda harus
tetap menghormati yang tua -jika bisa harus mencium tangannya setiap bertemu-
meski mereka berbeda pandangan.
NU setahu saya dimana-mana
begitu. Maka wajar mereka marah karena merasa Ahok tidak hormat pada orang tua.
Jadi bukan kemudian GP Anshor siaga perang terhadap Ahok.
Emang kaum kampret dodolipret
mukenya pengen gua jepret bawaanya pengen perang mulu -tapi takut- makanya bawa-bawa
nama Anshor.
Mungkin juga di bumi datar tidak
paham apa itu adab, apa itu ahlak karena bawaannya selalu tegang. Tegang atasnya
doang, bawahnya lunglai. Jadi pahami ini dengan benar ya, sisir kutu. Seruput
dulu ya biar cerdas.