![]() |
Bashar Assad |
Bashar Assad bisa dibilang
Leonidas abad ini. Ia sejak 2011, berjuang sendirian
menghadapi gempuran kaum ekstrimis yang masuk ke negaranya melalui Turki. Kaum
ekstrimis ini bukan saja dari penduduk lokal yang sudah terdoktrin untuk
membuat negara khilafah, tetapi juga radikalis dari seluruh dunia yang
bergabung disana, termasuk dari Indonesia.
Fitnah bahwa ia membantai
rakyatnya sendiri menjadi alasan utama penyerangan. Fitnah yang dibangun media
internasional seperti CNN, BBC dan Al Jazeera sebagai bentuk pembenaran
penyerangan.
AS dan sekutunya melalui NATO,
mendandani para radikalis dengan baju agama untuk menghemat biaya daripada
mereka sendiri yang terjun bertempur.
Sejak awal Bashar Assad memang
tidak pernah akur dengan AS, yang menjadi sekutu dekat Israel. Sejak lama
keluarganya memang bermusuhan dengan Israel dan melindungi Palestina.
Bukti dari semua itu adalah tidak
adanya pangkalan militer AS di Suriah, beda jauh dengan negara2 tetangganya -
seperti Saudi, Jordan dan UEA - yang sudah menjadi boneka AS.
Ketika Bashar berhasil mengusir
ISIS dari beberapa wilayahnya, NATO yang dikomandani AS masuk dan menggempur
Suriah dengan alasan ikut mengusir ekstrimis. Tapi bukti-bukti mengatakan bahwa
NATO sebenarnya membom pasukan Suriah dengan alasan salah sasaran sekaligus
mengirim senjata ke ISIS.
Masuk campur tangannya NATO,
membuat Bashar kewalahan. Ia terpaksa meminta bantuan ke Iran yang kemudian
mengirimkan sayap perang luar negerinya dari Lebanon, yaitu Hezbullah.
Rusia kemudian juga masuk ketika
AS sudah secara terang-terangan menyatakan bahwa mereka ingin Bashar jatuh dan
menggantinya dengan pemerintahan boneka versi mereka. Masuknya Rusia langsung
membuat ISIS pontang panting karena Rusia tidak main-main seperti AS dalam
menghajar mereka..
Pemilu digelar di Suriah tahun
2014 dan dimenangkan Bashar Assad dengan hampir 90 persen suara. AS makin
mengamuk karena sudah 5 tahun tidak mampu juga menjatuhkan Bashar Assad dari
kursinya karena ternyata rakyat Suriah mencintai Presidennya.
Maka mulailah AS memainkan lagu
lama seperti yang mereka mainkan dulu di Irak tahun 2003. Bashar dituding menjatuhkan bom
kimia kepada rakyatnya sendiri. Untuk apa Bashar begitu ? Rakyat memilihnya
menjadi Presiden dan ia sudah memenangkan banyak perang dengan ISIS, dan tanpa
alasan ia membom rakyatnya sendiri dengan bom kimia ?
AS -dengan Trump sebagai
Presiden- masih juga belum sadar bahwa sudah banyak orang yang pintar dan
tidak bisa dimainkan lagi oleh propagandanya, seperti dulu yang ia lakukan
dengan Saddam Hussain dengan tuduhan senjata pembunuh massal.
Dan saya yakin, pengalaman 6
tahun berperang Bashar Assad dalam melindungi negara dan rakyatnya sendiri -seperti perjuangan Leonidas Raja Sparta- tidak akan mundur selangkahpun dari
tekanan negara imperialis yang ingin menguasai posisi Suriah sebagai negara
strategis di Timur Tengah.
Kata Bashar, " This is
Syiria !!". Seruput kopinya, saudara..