![]() |
Ramadhan |
Ada pertanyaan menarik yang
mampir di inbox. "Menurut abang, selain dari
ritualnya, makna dari bulan puasa itu apa sih?"
Saya pernah menulis ini dan akan
saya tulis lagi sebagai pengingat untuk diri sendiri. Supaya ketika masuk di
bulan Ramadhan - bulan yang diyakini suci oleh umat muslim ini - saya tidak
hanya sibuk pada ritualnya saja tetapi lebih meresap dalam diri.
"Tuhan itu Maha Pengasih dan
Maha Penyayang sedangkan hambaNya adalah pengepul dosa.. " Aku memulai
tulisanku membalas pertanyaan dia.
"Karena itu, Tuhan
menyediakan banyak fasilitas untuk hambaNya yang setiap detik mengepul dosa,
supaya bisa mengikis dan membersihkan diri dari sebagian dosanya.
Fasilitas yang disediakan dalam
hidup manusia mulai dari penyakit, rasa kehilangan, kemiskinan sampai
penderitaan. Ini fasilitas untuk mengikis dosa yang sudah menempel di jiwa
bahkan sudah berkarat.
Proses pengikisan itu biasanya
sakit dan nyeri, ibarat luka kering di kulit yang dikelupas keluar.."
Aku menatap rokok didepanku.
Teringat perkataan seoran dokter temanku, "Kalau lu gak stop rokok itu,
hidup lu gak akan lama lagi.." Miris dengarnya. Tapi aku butuh sebagai
pelampiasan energi yang terus menerus meletup dalam diriku. Kubuang sejenak
bayangan rokok itu dan mulai ku menulis lagi..
"Selain proses-proses yang
menyakitkan itu, Tuhan juga menyediakan terminal-terminal khusus untuk manusia
membersihkan diri dari dosanya.
Dan salah satu terminal yang
paling besar dan paling efektif membersihkan dosa manusisa adalah bulan
Ramadhan. Makanya ia disebut bulan suci..
Tuhan menyediakan terminalnya,
tetapi untuk bisa masuk dan membersihkan diri disana ada syaratnya yaitu
berpuasa dari segala hawa nafsu yang selama ini menyelimuti jiwa manusia. Hawa
nafsu inilah sumber dari segala dosa yang diperbuat manusia..
Ketika hawa nafsu manusia
berhasil dikandangkan pemiliknya, maka proses pembersihan jiwa pun menjadi
lebih sempurna. Seperti seseorang yang sedang mandi telanjang dibawah pancuran
besar membersihkan dirinya dari lumpur kemaksiatan selama setahun dimana ia
terus berkubang.."
Berhasil kutahan nafsu merokokku.
Entah karena bosan atau mulai takut akibatnya.. Entahlah. Kulanjutkan saja
menulis jawabannya..
"Proses pembersihan ini
tergantung dari seberapa besar dosa manusia dan seberapa niat ia ingin
membersihkan dirinya.
Ada yang sangat berniat sehingga
sungguh2 membersihkan dirinya dan ada juga yang cuman mampir sejenak dibawah
pancuran sekedar kena air dan berharap dirinya bersih seluruhnya..
Karena itu - bagi mereka yang
mengerti - bulan Ramadhan ini dijalankan dengan sungguh-sungguh dalam menekan
syahwat atau hawa nafsunya. Dan hawa nafsu terbesar yang harus dikalahkan
adalah sombong, karena ia benih dari segala kemaksiatan di bumi ini.."
Sesudah selesai menulis, kutinggalkan
sejenak gadgetku dan mulai sibuk menyelesaikan buku terbaruku yang rencana akan
kuluncurkan bulan Ramadhan ini.
Sebuah perenungan yang
kukumpulkan dalam judul "Bukan Manusia Angka". Sebagai pengingat dan
pembantu untuk mengupas kesombongan yang selama ini menjerat diriku..
Tidak lama kemudian terdengar
notifikasi balasan.
"Apakah mungkin dosa manusia
bersih seluruhnya ketika mandi di terminal Ramadhan itu ?"
Aku tersenyum. Kenapa manusia
suka sekali mengira-ngira sebuah hasil bahkan ketika ia sering berbicara bahwa
hasil itu bukan hak preogratif manusia ?
"Serahkan semua pada Tuhan,
apa dan bagaimana hasilnya. Sesungguhnya manusia itu hanya diperintahkan untuk
berusaha.." Tulisku mengakhiri pembicaraan kami.
"Allah berfirman : Puasa itu
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.." Rasulullah SAW.