![]() |
Ketum PBNU |
"Besok Presiden akan
mengumumkan Perppu pembubaran Ormas Radikal..". Begitu kata KH Said Agil Ketum
PBNU tadi.
Berita ini jelas mengagetkan
ditengah gamangnya banyak orang atas keberanian dan konsistensi Jokowi untuk
membubarkan HTI, sesudah diumumkan oleh Menkopolhukam Wiranto beberapa bulan
lalu.
Perrpu atau Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang2 ini dikeluarkan karena sulitnya membubarkan Ormas disebabkan
tidak ada payung hukum yang kuat.
Jika pembubarannya melalui
pengadilan, jelas perjalanannya akan panjang dan bisa saja pemerintah kalah
apalagi pakar hukum seperti Yusril Mahendra sudah menyatakan akan berdiri di
belakang HTI.
Sejak lama HTI dibidik oleh NU.
Organisasi pengusung khilafah
ini, ideologinya memang berbahaya. Mereka menempatkan sistem negara berdasar
Pancasila sekarang ini sebagai sistem musrik yang harus diganti dengan sistem
Islam.
Dan NU konsisten untuk membawa
masalah ormas radikal ini ke Presiden untuk dibubarkan. Bahkan organisasi
kepemudaan NU yaitu Ansor & Banser sudah "perang" dimana-mana
dengan HTI.
Sehari sebelumnya, NU beserta
belasan ormas Islam lainnya - minus Muhammadiyah - sepakat untuk mendukung
pemerintah membubarkan HTI. Dan ini jelas amunisi bagi Jokowi yang sedang
mengokang rudal balistiknya kepada ormas2 radikal yang mengancam kedaulatan
negara.
Secangkir kopi harus kita angkat
tinggi2 atas keberanian Jokowi..
Pada posisinya saat ini sebagai
Presiden, lebih aman baginya untuk menunda pembubaran itu sesudah pilpres 2019.
Secara hitung2an Jokowi seperti memainkan dadu yang berbahaya dalam pembubaran
ini.
HTI sendiri disinyalir punya 2
juta anggota. Jika ditambah dengan simpatisan ataupun ormas yang merasa
terancam dengan adanya Perppu itu, bisa jadi musuh Jokowi bertambah 4 sampai 5
juta orang. Dan karena menjadi musuh, jelas mereka akan memilih lawan Jokowi
saat pilpres nanti..
Tapi nampaknya Jokowi tidak
perduli.
Dengan adanya dukungan dari NU
dan belasan ormas Islam lain, ia akan merealisasikan pembubaran HTI dan diikuti
pembubaran ormas radikal lainnya.
Meski ini adalah berita gembira
bagi sebagian kalangan, tetapi pembubaran HTI ini juga akan menjadi serangan
balik bagi pemerintahan Jokowi yang akan dimanfaatkan oleh musuh-musuh
politiknya..
Seperti apa petanya?. Seruput dulu kopinya, kita
teruskan nanti..