![]() |
Butiran Kopi |
"Ah.. saya lebih senang ke
mall, pilih-pilih langsung dan beli. Kalau beli di online bla bla bla..."
Dalam pesatnya kemajuan toko
online kita masih mendengar komentar seperti ini. Dan ini wajar, sampai pada
waktunya mereka juga - mau tidak mau - akan berubah.
Saya adalah generasi istimewa
yang mengalami perubahan drastis dari penggunaan mesin ketik ke komputer. Dulu
juga saya sering mendemgar komentar para senior bahwa, "mesin ketik jauh
lebih enak daripada pake ms word..".
Tapi perkembangan masa tidak bisa
ditahan, pada akhirnya mesin ketik masuk museum dan mereka yang tidak mengikuti
perkembangan terlibas zaman.
Begitu juga ketika seorang teman
berkata, "masih lebih enak baca koran. Aroma kertasnya yang membuat saya
rindu.." Dan sekarang kulihat dia lebih sering membaca berita lewat
gadgetnya.
Kutanya, "Masih langganan
koran ?" Dia menjawab pahit, "Sudah berhenti setahun lalu. Semua
berita ada di gadget, lebih murah dan lebih cepat.."
Dan banyak lagi perubahan yang
sangat pesat kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri. Kaset yang menghilang.
Telepon rumah menjadi smartphone. Kamera Polaroid menjadi drone. Dan entah
sulit kuhitung dan kuingat karena begitu cepatnya tehnologi bergerak.
Dan untungnya, saya bukan
termasuk orang sentimentil yang bertahan dengan budaya lama. Saya terus
mengikuti perkembangan tehnologi dan membiasakan diri untuk bergerak bersamanya.
Dulu saya membuat status fesbuk
di Blackberry dengan keypad karena "keypad di touchscreen gak enak".
Tapi akhirnya harus merubah budaya melihat layar yang lebih lebar...
Perubahan teknologi adalah juga
perubahan budaya.
Dengan semakin canggih dan murahnya
teknologi, maka muncullah toko-toko online yang meraup omzet triliunan rupiah.
Dan itu bukti dari semakin berubahnya budaya belanja ke mall - suka atau tidak
suka.
Pada akhirnya nanti toko offline
akan tutup karena tidak mampu bersaing sebab mereka terbeban biaya operasional
toko yang tinggi.
Itu baru di zaman saya. Entah apa
yang akan terjadi di zaman anak saya - yang hampir seluruh kegiatan dilakukan
di depan gadget, mulai menerima PR dari guru sampai mencari bahan untuk
skripsi.
Kita tidak bisa menghalangi
perkembangan teknologi, yang bisa kita lakukan adalah berselancar dengannya.
Kita akan merubah kebiasaan kita atau tenggelam bersama nostalgia. Saya bilang
saya generasi istimewa.
Karena generasi sekarang ini
adalah generasi penemu dengan berubahnya budaya. Mereka yang siap menghadapi
perkembangan dan mencegatnya di simpang jalan adalah orang-orang yang sukses di
depan.
Semua teknologi yang kita
ciptakan, semua model perdagangan yang kita lakukan sekarang dengan mengikuti
perubahan, dalam kurun 5-10 tahun ke depan akan menjadi bisnis besar dan mapan.
Itu jika kita mulai produktif dan tidak selalu konsumtif.
Yang diperlukan sekarang adalah
orang-orang kreatif dan mempunyai pemikiran liar dan berani memulai. Karena
kerja otot sudah ditinggalkan dan kerja otak akan di maksimalkan. Berfikirlah
5-10 tahun ke depan dan mulai bergerak menyambutnya sekarang.
Pada akhirnya cafe dan warung
kopi akan penuh oleh mereka yang bekerja dengan tanpa seragam sambil melihat
gadget menatap pendapatan yang naik setiap bulan. Selamat datang perubahan.
Engkau abadi seperti secangkir kopi.