![]() |
Bisnis Online |
Saya bosen dengan isu PKI.
Masalah tahun 1965 yang selalu dicari kesalahannya, seakan hidup cuman berhenti
disitu saja.
Akhirnya kaki saya melangkah ke
Balai Kartini, memenuhi undangan teman dari Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf.
Kebetulan malam ini Bekraf
bersama sebuah badan pendanaan dari luar bernama Fenox Venture Capital, sedang
mengadakan ajang kompetisi buat perusahaan pemula (startup) di bidang aplikasi
online. Perusahaan pemula online ini ditandingkan idenya untuk mendapatkan
modal usaha sebesar lebih dari 11 miliar rupiah.
Di ajang itu saya melihat banyak
para pebisnis baru, yang sebenarnya bukan baru di bisnis. Mereka rata-rata
adalah eksekutif di perusahaan besar yang keluar dan membuat bisnis online
baru. Mereka meninggalkan zona nyamannya untuk bergelut di dunia mandiri atau
wiraswasta khusus aplikasi online.
Rata-rata ide yang mereka
paparkan adalah mengatasi masalah yang selama ini mereka temui di lapangan saat
mereka di perusahaan. Ada aplikasi di bidang forwarding, logistik sampai
aplikasi mencari ruang meeting yang bisa disewa di kota besar.
Menarik, bagaimana mereka
menemukan masalah, mencari solusi dan mendapat peluang dari itu semua. Sampai
mereka rela meninggalkan tempat kerja yang nyaman dan bergengsinya, tentulah
karena mereka yakin apa yang mereka buat akan menjadi besar nantinya..
Bahkan di bidang pertanian ada
aplikasi yang menemukan petani, yang punya lahan, investor sampai buyer
sekalian. Ada juga aplikasi untuk belanja sayur mayur, menemukan antara
pedagang sayur langsung dengan emak2 tanpa melalui toko besar.
Mereka semua bermimpi menjadi
Gojek baru, Tokopedia baru yang kelak akan dibeli sahamnya senilai puluhan
triliun rupiah.
Saya malam ini melihat perubahan
ekonomi besar di Indonesia ke depan. Aplikasi-aplikasi online yang sedang
diciptakan akan merubah budaya banyak hal mulai dari industri sampai model
belanja. Tidak bisa ditahan, pasar bergerak dan merata.
Ekonomi Indonesia ke depan tidak
akan lagi dikuasai pebisnis besar, tapi menyebar ke pengusaha-pengusaha kecil
yang akan meningkatkan pendapatan mereka.
Inilah yang disebut shifting atau
perpindahan oleh Profesor Reynald Khasali. Pantas saja beberapa retail besar
tutup gerai bahkan pusat perbelanjaan Glodok mati segan hidup pun tak lagi
pakai sempak.
Begitulah seharusnya Indonesia.
Menatap ke depan. Bukan lagi ricuh masalah masa lalu yang kelam dan diungkit2
terus mencari siapa yang benar dan siapa yang salah.
Orang sudah berpikir tahun 2050,
ini masih aja berkutat di tahun 1965. Move on dong, bray...
Alhasil saya keluar dengan
semangat baru.
Terimakasih untuk Pakde Jokowi
yang sudah membuka ruang sebesar-besarnya untuk ekonomi kreatif. Sehingga
ruang-ruang kerja baru terbuka dan orang mulai bergerak untuk menjadi
pengusaha.
Orang bilang, "sekarang ini
adalah tahun emas, karena kita berada pada titik perpindahan ekonomi. Siapa yang
memulai pada saat jni, dia yang akan menang dalam kompetisi ke depan..".
Itulah kenapa aplikasi online Baboo saya mulai..
Mungkin satu waktu ada aplikasi
untuk DPR online, dimana kita tidak lagi membutuhkan manusia-manusia yang hanya
duduk, mangap dan ngorok di ruang sidang. Baru kalau ada proyek, matanya
terang..
Seruput kopi dulu ah, meski sudah
malam..