![]() |
Jokowi |
Permainan menjebak Jokowi kembali
dimainkan. Tingkat kepuasan publik pada pemerintahan Jokowi yang terus naik
dari tahun ke tahun adalah penyebab terbesarnya. CSIS melaporkan bahwa tingkat
kepuasan publik pada Jokowi tahun ini sebesar 68 persen, sedangkan tahun 2015
lalu masih sebesar 50 persen.
Sulit memang menghadang Jokowi
pada masa pemerintahannya. Dan yang bisa dilakukan adalah menjebaknya, sambil
menunggu kesalahan apa yang akan dilakukannya..
Kalau kita berkaca pada peristiwa
Budi Gunawan dulu, jebakan untuk Jokowi sebenarnya sudah dimulai. Lawan
politiknya yang tergabung di Koalisi Merah Putih seperti mendorong Jokowi untuk
salah mengambil keputusan. Memilih BG sebagai Kapolri berarti Jokowi tidak pro
rakyat, tidak memilih BG berarti Jokowi membangkang pada Megawati.
Dan model perangkap seperti ini
sering diulang-ulang, meski Jokowi selalu lolos dan malah membuat gol yang
membuat banyak orang tercengang..
Isu PKI kali ini pun diarahkan
kesana...
Penyerbuan kantor YLBHI seperti
di desain untuk menjebak Jokowi. Kalau Jokowi membela yang diserbu, maka ia
akan dituduh berpihak pada PKI. Dan jika Jokowi berpihak pada penyerbu, maka ia
akan dituding sebagai rezim yang represif dan otoriter. Dua-duanya dibangun
untuk tidak menguntungkan Jokowi..
Dan suara-suara itu sudah
bermunculan..
Pihak LBH - yang diserbu -
langsung menyuarakan bahwa Jokowi represif. Kata "gebuk PKI" mereka
bilang adalah sinyal supaya siapapun yang berbicara tentang PKI akan digebuk.
Mereka membangun pemikiran bahwa rejim Jokowi adalah rezim pembungkam kebebasan
berpendapat.
Pihak ormas -yang menyerbu- juga
tidak mau kalah. Mereka menyuarakan bahwa pada masa pemerintahan Jokowi inilah
PKI tumbuh kembali. Dan sinyal adanya PKI ditunjukkan dengan adanya diskusi di
kantor YLBHI untuk "meluruskan sejarah".
Diluar sana, pro dan kontra
pemutaran film lawas G30 S/PKI pun dibangun. Pihak TNI ingin memutar kembali
film itu secara terbuka, sedangkan NU menolak karena dianggap tidak sesuai
sejarah.
Lalu, semua akan diam menunggu
keputusan Jokowi sembari menunggu kesalahan apa yang akan dilakukannya.
Salah bertindak maka akan ada
demo besar ke istana dengan tema yang berbeda. Sama persis seperti kasus Ahok
yang terus menerus dibangun tentang agama dan mendapat poin bagus ketika Ahok
"keseleo lidah".
Sementara ini Jokowi tampak
mengikuti arus yang ada. Kepolisian menjaga supaya pro dan kontra itu tidak
menyebabkan kerusuhan yang lebih besar. Sedangkan Mendagri mengikuti alur TNI
dengan silahkan memutar kembali film G30 S PKI.
Ciri khas Jokowi ia diam mengikuti
perkembangan. Ia seperti Lionel Messy di depan gawang lawan dan dihadang 3-4
bek yang bernafsu untuk menjegal kakinya.
Isu PKI memang seksi untuk
menjatuhkan Jokowi, sama seperi isu agama untuk menjatuhkan Ahok. Tudingan
bahwa Jokowi PKI bahkan sudah diluncurkan sejak awal pemerintahannya, bahkan
sampai dibuat buku khusus "Jokowi undercover".
Dan melihat begitu tingginya
kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi, maka jalan yang terbaik adalah
membangun isu yang bertentangan atas nama PKI untuk menghancurkan namanya..
Jokowi kemungkinan besar akan
terus membiarkan isu tersebut sampai lewat tanggal 1 Oktober. Dan kemudian
mengalihkan ke isu yang lebih menarik dalam bentuk pembangunan, semisal
peresmian pabrik mobil Esemka yang - konon - sedang dibangun secara diam2
supaya menjadi surprise besar bahwa dia bukan merpati yang selalu ingkar
janji..
Entah kenapa - melihat track
recordnya - saya yakin Jokowi akan kembali menciptakan hattrick indah merebut
kembali simpati publik dengan memanfaatkan tenaga lawan yang sedang menyerang
ke arahnya..
Mari kita lihat apa yang akan
terjadi sambil seruput kopi sore hari...
Sementara itu, nun jauh disana
seorang anggota DPR yang terkena kasus e-KTP masih bergelut dengan penyakit
mulai pengapuran, jantung, patah kaki, diabetes, sampai panu, kadas dan kurap
(banyak amat ya) sehingga tidak bisa memenuhi panggilan..
Di tempat yang lebih jauh lagi,
bang Thoyib terus mengintip siapa tahu ada isu yang bisa ditunggangi supaya dia
bisa pulang sebagai pahlawan. Dan di satu sudut kota kecil nan kumuh, seseorang
sedang memungut donasi dengan potongan 30 persen karena jualan sprei sudah
tidak ada yang beli.
Oh Indonesia, Indonesia.. Semoga
istri Caesar segera dapat jodoh lagi.