![]() |
Quote Sayyidina Ali |
Gak tahu kenapa, saya suka sekali
ngerjain kaum micin curah. Kadang kalo lagi iseng, saya bikin judul provokatif
buat mereka meledak. Karena mereka memang pembaca judul. Entah karena kuota
seret atau kurang wawasan, sehingga kayak detonator, gampang meledak..
Kadang tulisan saya maksudnya
kemana, mereka komennya kemana..
Mereka itu sejak dulu lucu-lucu.
Ketika banyak orang menghindari mereka, saya malah beternak mereka di page.
Kenapa? Karena dari merekalah
saya sebenarnya belajar...
Saya belajar menyampaikan sesuatu
dengan bahasa yang sangat sederhanaaaa sesuai kapasitas pemikiran mereka. Tapi
gitu juga mereka tetap gak nangkap-nangkap.
Yang bisa menangkap sinyal yang
saya berikan justru para silent reader yang banyak diam tapi menyimak. Bani got
mampet hanya menjadi jembatan supaya pesan sampai kepada para penyimak.
Semakin saya dimaki, tulisan saya
naik terus di timeline, dan pemikiran saya akhirnya ditemukan oleh orang-orang
yang satu pemahaman. Begitulah ternyata cara pesan itu sampai, dengan melalui
keluguan mereka.
Sampai sekarang, mereka gak
sadar-sadar bahwa mereka hanya dijadikan alat saja untuk menyampaikan pesan.
Mereka ingin tidak komen di page karena mereka tahu itu malah menguntungkan saya,
tapi mereka gak tahaannn.
Seperti coli yang tidak
selesai-selesai.
Seandainya mereka diam saja,
tentu tulisan saya tidak akan dibaca banyak orang. Ketika mereka sadar, sudah
telat, teman saya sudah bertambah ribuan orang.
Perhatikan ya, antara judul sama
isi tulisan aja beda. Kita lihat seberapa banyak yang masuk jebakan dan memaki
tanpa ujung pangkal.. Siapkan kopi, satu... dua....
tiga... Seruputtt...