![]() |
Abu Janda |
Membaca tulisan Permadi Setya
alias Ustad Abu Janda, tentang pengalaman dia saat wawancara di E Talk TVOne,
saya ketawa-tawa.
Si Permadi -yang sampai sekarang
masih dipercaya oleh bani micin kiloan sebagai ustad beneran- bercerita bahwa
dia ternyata diundang sebagai narasumber hanya untuk di bully di TV One.
Memang kalau saya perhatikan TVOne ini haus sekali rating. Ya wajarlah, mereka juga cari makan. Mereka
terlihat mengandalkan kaum sempak kedodoran sebagai pemirsa setianya.
Karena itu mereka banyak
menampilkan tokoh-tokoh idola dari bumi datar, dan tokoh dari bumi bulat untuk
yang kontroversial sebagai penarik minat.
Ada memang beberapa kaum
terpelajar yang mampu memainkan ritme sesuai karakter TVOne. Tapi apa yang
dilakukan si Abu Janda yang gak pernah ke Turki ini memang menarik.
Abu Janda -seperti juga saya-
senang menarik perhatian untuk di bully di media sosial. Kami sejak awal di
medsos menjadi sasaran bully-an karena pola pikir kami dianggap aneh oleh para
bemper rusak.
Dan biasanya saya dan Permadi
suka kompetisi gelar siapa yang paling sesat diantara kami berdua.
Abu Janda menaikkan level
bertarungnya ke tempat yang lebih tinggi, yaitu media nasioanal seperti TV One.
Ia menikmati setiap bullyan kepadanya seperti ia menikmati makan nasi pecel
pake tempe dan ikan asin sebagai lauk utamanya. Wah jadi lapar.
Abu Janda memainkan psikologis
para hatersnya, supaya ia lebih dikenal. Dan ia tahu, bahwa pada posisi
keterkenalannya dia, selalu ada sisi menarik yang bisa ia lakukan.
Karena itu, Abu Janda dan TVOne
seperti simbiosis mutualisma. Saling menguntungkan. Mereka benar-benar memanfaatkan
situasi untuk keuntungan mereka masing-masing.
Nah, yang jadi korban adalah kaum
kondom bocor yang selalu gamang. Mereka terus membully Abu Janda, tanpa sadar
diperalat untuk menaikkan pamornya dan pamor media nasional yang mengundangnya.
Seperti pernah saya tulis, haters
adalah marketing yang terbaik di dunia. Dan besarnya nama Abu Janda di pentas
nasional mayoritas karena ia banyak hatersnya. Haters lah yang membuat Abu
Janda semakin terkenal.
Jadi, jangan mau di bohogin ma
Abu Janda. Setiap kalian menghujatnya, membullynya, ia semakin tambah besar.
Kalian hanya menjadi tangganya saja menuju ketenaran.
Kalian tidak dapat apa-apa, Abu
Janda yang dapat berkahnya.
Mending kalian minum obat
Vitamicin, kalau sudah sedikit cerdas baru ngupi ma saya ya.. Seruput.